REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA--Pembangunan kapasitas menjadi kunci bagi kemajuan ASEAN di masa mendatang. Ketua dan Pendiri Bakrie Center Foundation (BCF), Anindya Novyan Bakrie, mengatakan, Indonesia dan Singapura bisa mengambil inisiatif dalam pengembangan kapasitas ini. Indonesia, merupakan negara terbesar di ASEAN yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah.

Kini, Indonesia juga sedang berupaya terus meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Sementara, Singapura merupakan negara kecil dengan sumber daya manusia yang begitu banyak.  ''Dua negara ini bisa membuat ASEAN lebih maju,'' katanya di Chinese Heritage Center, Nanyang Technological University, Singapura, Kamis (18/11).

Anindya yang berbicara dalam Bakrie Professorship in Southeast Asia Policy, sebuah lembaga kajian yang dibentuk atas kerja sama BCF dengan Rajaratnam School of Internastional Studies, Nanyang Technologival University, mengatakan, langkah yang dilakukan Indonesia dan Singapura diyakini akan menopang dan meningkatkan kemajuan ASEAN. Sehingga ASEAN mampu berperan lebih besar di kancah internasional.

Menurut Anindya, selama ini ASEAN telah mencapai pretasi yang patut dibanggakan. Dalam kurun waktu dua tahun setelah krisis ekonomo global, perekonomian ASEAN dapat bangkit dan berkembangan bahkan lebih baik. Ini ditandai dengan meningkatnya volume ekspor dan sentimen bisnis yang terus mengarah pada hal yang positif. Ini merupakan hal yang membanggakan.

''Hal yang menggembirakan lainnya adalah, kemajuan dalam bidang ekonomi ini diiringi dengan berkembangnya kematangan politik,'' ujar Anindya. Kematangan demokrasi yang terjadi di Indonesia, ungkap Anindya, menjadi salah satu kisah besar di wilayah Asia Tenggara pada abad ke-21 ini. Indonesia bertransformasi dari rezim otoritarian menuju negara demokratis ketiga di dunia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika