REPUBLIKA.CO.ID,
Resepsi Nobel Diwarnai Tekanan Diplomatik
OSLO--Penghargaan hadiah Nobel Perdamaian tahun ini diwarnai suasana tekanan diplomatik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pemerintah Cina tetap tidak mengizinkan siapapun dari keluarga Liu Xiaobo, pemernang nobel penghargaan tahun ini untuk pergi ke Norwegia dan menerima penghargaan itu.
Tak cuma itu, duta besar dari negara Rusia, Kuba, Kazakhstan, Maroko dan Iran telah menyatakan tidak menghadiri resepsi pemberian hadiah tahunan itu. Para duta besar dari negara-negara tersebut tidak menyatakan alasan spesifik yang membuat mereka menolak menghadiri acara tersebut.
Penghargaan Nobel bagi Liu membuat berang Beijing dan menekan agar keluarga Liu tidak mengirim perwakilan untuk acara yang akan berlangsung 10 Desember mendatang.
"Kedutaan besar yang secara aktif mencoba membujuk kedutaan lain untuk tidak berpartisipasi dalam upacara ini adalah sesuatu yang baru," Sekretaris Komite Nobel Geir Lundestead. Komite Nobel menyaratkan penghargaan prestisius senilai 10 juta kron atau 1,4 juta dolar itu hanya dapat diterima oleh pemenang atau keluarga dekat pemenang.
Liu kini tengah menjalani vonis 11 tahun di penjara dengan tuduhan subversif setelah ia menyerukan reformasi kebijakan satu partai politik di Cina. Istri Liu, Liu Xia juga telah berada dalam tahanan rumah dan wajib dikawal polisi kemanapun ia pergi sejak pengumuman hadiah itu.
Lundestad mengatakan tidak ada sanak keluarga lainnya telah mengumumkan rencana untuk datang ke Oslo untuk upacara. "Dengan perkembangan yang terlihat sekarang, tidak mungkin ada seseorang dari keluarga dekatnya akan hadir," kata Lundestad. JIka memang tak ada perwakilan Liu yang hadir, menurut Lundstead KOmite Nobel tidak akan memberikan medali dan hadiah untuknya pada resepsi nanti.
Ketua komite, Thorbjoern Jagland, juga menyatakan hadiah itu mungkin tidak akan diberikan. "Kemungkinan tidak ada (perwakilan) yang bisa datang ke Oslo sehingga tidak ada yang bisa menerima hadiah,"katanya. Namun Liu akan membacakan pidatonya yang akan ditayyangkan pada saat resepsi berlangsung.
Peristiwa serupa pernah terjadi pada 1936 saat tidak ada penerima hadiah dan perwakilan Nobel untuk jurnalis asal Jerman, Carl von Ossietzky. Saat itu ia tengah sakit keras dan tidak diizinkan untuk keluar Jerman oleh Nazi. Namun saat itu perwakilan Ossietzky diperbolehkan menerima hadiah uang.
Lundestad mengatakan komite Nobel masih tetap berharap ada seseorang dari keluarga Liu yang dapat menghadiri upacara. "Jika ada perwakilan yang muncul pada menit-menit terakhir, itu tidak masalah untuk kami mengubah rencana," tukasnya.
Liu, aktivis yang juga sastrawan ini tiga saudara laki-laki, dan yang paling dikenal adalah Liu Xiaoxuan, adik terkecilnya. Sementara itu adik iparnya, Liu Tong mengaku tidak dapat mengunjungi sang kakak dipenjara dan permohonan kunjungannya berkali-kali ditolak. Saudara dekat lain dari Liu juga tidak dapat bebas bepergian karena selalu dalam pengawasan polisi.
Pusat Informasi HAM dan Demokarsi di Hongkong menyatakan Liu Xiaoxuan dilarang kantornya untuk pergi mewakili sang kakak menerima hadiah Nobel. Bahkan ketika dihubungi melalui telepon Kamis (18/11), Liu Xiaoxuan mengatakan ia tidak diizinkan untuk diwawancara.
Selain itu Lundestad mengungkapkan bahwa sebanyak 36 duta besar telah diundang untuk resepsi pemberian Nobel yang digelar di Oslo, dan sebanyak 16 kedutaan belum merespon undangan itu. Juga terdapat beberapa duta besar yang minta waktu tambahan untuk merespon undangan itu. Bahkan Kedutaan Cina di Norwegia telah mengembalikan undangan itu tanpa sama sekali membuka amplop undangan.
Ia mengatakan Cina telah melancarkan kampanye untuk membujuk para diplomat tidak menghadiri upacara penghargaan di Oslo. Kabarnya mereka mengirimkan surat ke berbagai kementrian luar negeri dan perwakilan mereka di Norwegia untuk tidak menghadiri acara resepsi Nobel dan ada peringatan mengenai "konsekuensi" yang mungkin timbul. Pengadilan Cina menganggap Liu adalah pembangkang yang patut dihukum.
"Saya tidak tahu apakah ada contoh lain di mana suatu negara telah begitu aktif dan langsung mencoba untuk membujuk duta besar dari menghadiri upacara Nobel," katanya. Meski ia juga mengakui kemungkinan ada faktor lain yang membuat kedutaan belum merespon undangan itu di luar faktor Cina.
"Pertanyaan besar tahun ini adalah Cina mampu mempengaruhi keputusan negara lain, kedutaan juga banyak yang harus mengkonfirmasi ke negaranya masing-masing untuk hadir pada acara ini" katanya. Komite Nobel mengundang duta besar 58 negara untuk hadir pada malam penghargaan itu. Sebanyak 36 undangan telah menyatakan hadir. Duta besar Vietnam, Indonesia dan Filipinan juga menyatakan tidak datang pada acara tersebut karena berbagai alasan. Duta besar Jepang telah menyatakan akan hadir.
Selain jamuan makan yang mewah, penghargaan Nobel setiap tahunnya diikuti dengan Konser Nobel yang tahun ini akan dipandu oleh aktris cantik Hollywood Anne Hathaway dan aktor Denzel Washington. Sementara konser diantaranya akan dimeriahkan oleh Barry Manilow, Jamiroquai dan Elvis Costello.