Sabtu 27 Nov 2010 03:58 WIB

Korea Utara Peringatkan Status di Ambang Perang

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Korea Utara
Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID,  PYONGYANG--Beberapa hari setelah melakukan serangan terberat sejak 1953, Korea Utara, Jumat (26/11) memperingatkan Korea Utara bahwa latihan militer dengan AS justru membawa dua tetangga itu di 'tepi peperangan'.

Peringatan dingin itu datang bersamaan dengan suara sayu-sayup tembakan senjata berat dari dalam wilayah Korea Utara. Wartawan menyaksikan asap membubung dari daratan Korea Utara.

Kantor berita Korea Utara, KCNA, mengatakan Pyongyang akan meluncurkan serangan lebih banyak jika Korea Selatan meneruskan 'provokasi gegabahnya'. "Korea utara akan melakukan serangan ronde kedua bahkan ketiga tanpa segan, jika penghasut perang di Korea Selatan melakukan provokasi militer gegabah lagi," demikian ujar kantor berita tersebut mengutip dari pernyataan militer.

Sementara, perdana menteri Cina, telah menyeru seluru pihak untuk melakukn 'pengendalian diri maksimal' atas ketegangan baru di Semenanjung Korea. Wen Jiabao, dalam respon level tertinggi dari Cina terhadap serangan Korea mengatakan, Cina menentang provokasi militer dalam bentuk apapun.