REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Serangan terhadap sebuah mobil yang dinaiki Pangeran Charles dan istrinya, Dutchess of Cornwall Camilla membuat istana meradang. Mereka mempertanyakan keamanan bagi pihak kerajaan saat protes mahasiswa di London itu berlangsung.
Mobil itu dikelilingi oleh massa karena melaju ke Regent Street. Pengunjuk rasa melempari dengan benda cair, menendang mobil, dan menghancurkan jendela belakang. Charles dan Camilla dikabarkan sangat gemetar tapi tak terluka setelah serangan. Ia dalam perjalanan menonton Royal Variety Performance di London Palladium.
Kerusuhan menyebar di seluruh ibukota setelah anggota parlemen menyunat biaya pendidikan. Perdana Menteri mengutuk serangan itu dan mengatakan massa yang menyerang mobil harus ditangkap dan dihukum.
Ia mengakui bahwa ia sangat prihatin tentang demonstrasi dengan kekerasan itu. "Kami ingin belajar dari itu tapi, di atas segalanya, kami ingin memastikan bahwa orang-orang yang berperilaku dengan cara-cara mengerikan harus dihukum," katanya.
Saat kejadian, sekitar 20 orang menjadikan mobil Pangeran Charles sebagai obyek "bulan-bulanan" dengan menendang, menduduki, beberapa memukulkan botol sambil meneriakkan kata-kata tak pantas.
Seorang saksi menyatakan mantan suami Lady Di ini tetap tenang, sambil merangkul Camilla untuk merunduk.