REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA – Tokoh Masyarakat Adat Papua khususnya Suku Amongme dan Amoro, Yopie Kilangin bertemu Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X untuk menyampaikan aspirasi masyarakat di Timika yang mendukung penuh keistimewaan DIY .
''Saya mewakili salah satu masyarakat adat di Timika Papua dan saya sudah melakukan komunikasi sebelumnya dengan masyarakat di sana yang pada prinsipnya sangat mendukung keistimewaan DIYyang sudah ada,''kata Yopie yang juga mantan Ketua DPRD Timuka pada wartawan usai bertemu Gubernur DIY di Gedhong Wilis Kepatihan Yogyakarta, Sabtu (11/12).
Masyarakat Timika memandang tatanan yang telah ada di DIY termasuk keistimewaannya merupakan sebuah wujud kebhinekaan Indonesia. ''Kalau wujud kebinekaan itu tidak ada, maka apalah artinya Bhineka Tunggal Ika. Yogyakarta merupakan saudara sulung dari NKRI. ''Kalau anak sulung diperlakukan seperti sekarang ini, apalagi kami di daerah Papua yang selalu dianaktirikan,''tutur putra dari Moses Kilangin yang kini dipakai sebagai nama bandara Udara di Timika ini.
Yopie berharap seluruh tatanan yang telah sudah ada di DIY selama ini dapat terus dipertahankan. ''Kalau di daerah dengan tatanan kearifan yang sudah ada tidak diberikan atau tidak mendapat tempat yang tepat dan tidak didukung aturan yang membuatnya tetap hidup, lalu bagaimana dengan kami yang ada di daerah. Karena itu kami bertekad untuk terus memberikan dukungan bagi keistimewaan DIY,''tegas dia.
Ketika ditanya apa dukungannya terhadap DIY, Yopie mengatakan akan melihat reaksi masyarakat Yogyakarta. ''Kami siap mendukung apa yang akan dilakukan oleh masyarakat Yogyakarta. Setelah sampai di Papua, dia akan menyampaikan bahwa dia sudah menyatakan dukungan masyarakat Papua kepada Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X.
Pimpinan Gerakan Rakyat Mataram Widihasto Wasana Putra mengatakan dukungan terhadap keisitmewaaan DIY dan penetapan untuk Gubernur dan Wakil Gubernur DIY berdatangan dari berbagai daerah. ''Saya sedang melakukan konsolidasi dukungan dari daerah-daerah seperti Nusa Tenggara Timur, Madura, Pasundan, Bengkulu, Riau, Papua.
Sementara itu Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X ketika ditanya soal adanya dukungan dari berbagai daerah terhadap keistimewaan DIY dan penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY mengatakan bahwa hal itu wajar-wajar saja. ''Saya kira itu wajar-wajar saja. Sekarang tinggal bagaimana pemerintah Pusat melihatnya,''kata dia.