Senin 13 Dec 2010 08:24 WIB

Jangan Matikan Parpol yang Tak Lolos DPR

Partai Kebangkitan Nasional Ulama
Foto: Ilustrasi
Partai Kebangkitan Nasional Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN-- Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) berharap revisi undang-undang pemilihan umum dan partai politik tidak diarahkan untuk memberangus partai-partai nonparlemen.

"Tidak boleh ada upaya pemberangusan partai. Itu otoriter," kata Ketua Umum PKNU Choirul Anam usai pembukaan muktamar perdana partai itu di Pondok Pesantren Syaichona Cholil, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Ahad (12/12).

Dikatakannya, upaya partai-partai besar di parlemen untuk menerapkan ambang batas penempatan legislator di parlemen (parliamentary threshold/PT) yang tinggi merupakan bagian dari upaya pemberangusan partai.

"Juga penghangusan suara rakyat. Dengan PT 2,5 persen saja sekitar 20 juta suara hangus, kalau lima persen ada 40 juta suara hangus. Ini otoritarian model halus," kata Anam.

Dia mengingatkan, demokrasi yang dicita-citakan pendiri bangsa bukan demokrasi mayoritas, namun demokrasi yang menghargai keragaman, yang salah satu wujudnya adalah keragaman partai.

"Jadi partai yang ada jangan dimatikan. Kalau tujuannya membatasi jumlah partai, syarat pendirian partai yang harus diperberat, bukan memberangus yang sudah ada," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement