REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Polisi Korea Selatan, Jumat (17/12) mengatakan mereka menahan empat aktivis pro Pyongyang termasuk seorang yang diduga telah bertemu dengan ipar laki-laki pemimpin Korea Utara Kim Jong Il. Empat warga Korea Selatan (Korsel) itu ditahan setelah para penyelidik menggeledah rumah seorang wakil dari satu kelompok bernama Independent History Sinbo.
Polisi menyita "server" dan barang-barang yang terkait, kata Badan Kepolisian Nasional dalam sebuah pernyataan. Badan itu mengatakan keempat orang itu dituduh memuji rezim Korut mendirikan satu cabang regional dari partai komunisnya yang berkuasa dan menyebarkan propaganda tentang penembakan Korut terhadap satu pulau Korea Selatan (Korsel) bulan lalu.
Salah seorang dari mereka dituduh bertemu dengan Ko Young-Bok, abang dari almarhum istri Kim, Ko Young -Hee. Polisi tidak menyebutkan di mana atau kapan pertemuan itu dilakukan.
Laporan-laporan media mengatakan pertemuan itu dilakukan di kota Shenyang , Cina timurlaut setelah tahun 2008. Ko Young-Hee, yang meninggal tahun 2004, memberikan Kim dua putra, termasuk pewarisnya Kim Jong-Un.
Undang-Undang Keamanan Nasional Korsel yang ketat melarang kontak tidak resmi dengan Korut yang komunis itu. Tindakan itu dilakukan pada saat ketegangan lintas perbatasan meningkat setelah serangan artileri Korut terhadap pulau Yeonpyeong Korsel 23 November yang menewaskan dua marinir dan dua warga sipil.
Militer Korsel mengumumkan rencana-rencana bagi pelatihan sehari penembakan peluru tajam di pulau perbatasan antara Sabtu dan Selasa. Sekitar 20 aktivis , Jumat (17/12) melakukan protes di luar kementerian pertahanan menentang rencana pelatihan itu dan pemerintah Presiden Lee Myung-Bak yang menghentikan dialog Korut-Amerika Serikat," teriak para pengunjukrasa.