Sabtu 18 Dec 2010 06:53 WIB

SBY Ingin Isu Keamanan Asia Dibahas

Barack Obama dan SBY
Barack Obama dan SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengarahkan tema pertemuan puncak East Asia Summit 2011 adalah untuk membahas isu politik dan keamanan kawasan Asia.

Hal ini disampaikan Presiden di Kantornya, Jumat (17/12). "Ketika EAS dilaksanakan di Indonesia tahun depan...forum itu akan lebih relevan untuk mendialogkan isu-isu politik dan keamanan di kawasan Asia," kata kepala negara.

Menurut Presiden, kerja sama ekonomi di kawasan telah banyak dibahas di Forum Kerjasama Asia Pasifik (APEC). "Kita tahu bahwa sesungguhnya kerja sama ekonomi lebih banyak dibahas pada pertemuan puncak APEC," katanya.

Masuknya dua anggota baru EAS yaitu Amerika Serikat dan Rusia, kata Presiden, juga akan memberi warnabaru dalam pertemuan-pertemuan EAS. Usulan Presiden ini senada dengan pernyataan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, saat berkunjung ke Jakarta November lalu.

Saat itu Obama  mengatakan akan datang di pertemuan EAS dan ia ingin ada pembahasan soal keamanan, terutama keamanan di perbatasan Korea Selatan dan Korut.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan yang hadir dalam rapat kabinet tersebut telah menyetujui usulan Presiden Yudhoyono.

"Tadi bapak Sekjen pada prinsipnya setuju dan memiliki keyakinan bahwa Indonesia akan dapat merealisaskan visi yang dimaksud, yaitu peranan yang lebih besar dari EAS," katanya.

Menurut Menlu, dalam pemaparannya di depan anggota KIB II, Sekjen ASEAN telah menyampaikan hal-hal yang perlu mendapat perhatian khusus oleh Indonesia dalam rangka mewujudkan tiga pilar masyarakat ASEAN.

"Sekjen ASEAN memaparkan peran dan kontribusi penting yang bisa diberikan oleh Indonesia misal dalam atasi situasi di Semenanjung Korea, Laut China Selatan dan juga perkembangan di Myanmar," katanya.

ASEAN beranggotakan 10 negara Indonesia, Brunei, Kamboja, Singapura, Vietnam, Malaysia, Laos, Filipina, Myanmar dan Thailand.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement