REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, ustad Abu Bakar Ba'asyir Rabu (22/12) batal kembali ke Rumah Tahanan Badan Reserse dan Kriminal Polri. Rencananya, Ba'asyir akan kembali ditahan ke Rumah Tahanan Badan Reserse dan Kriminal (Rutan Bareskrim), setelah menjalani operasi mata di Rumah Sakit (RS) Mata Aini.
"Ustad Ba'asyir tadi pagi sekitar pukul 08.00 WIB diperiksa oleh dokter Isfahani dan ditemukan jahitan operasi kemarin lepas dan retina mengempis," kata Kuasa Hukum Ba'asyir, Luthfie Hakim di Jakarta.
Selanjutnya, Isfahani melakukan pemberian oksigen kepada Ba'asyir dan direkomendasikan untuk tetap dirawat inap satu hari lagi, ujarnya. "Insya Allah besok Kamis (23/12) sudah bisa ke luar rumah sakit, jika kondisi sudah memungkinkan," kata Luthfie.
Ba'asyir saat ini kondisi fisiknya stabil, pasca menjalani operasi mata sebelah kirinya yang mengalami katarak dan dirawat di lantai tiga ruang 308 RS Mata Aini. Ba'asyir menjalani operasi mata yang dipimpin oleh dokter Isfahani mulai pukul 10.45 sampai 11.20 WIB di lantai empat pada hari Senin (20/12).
Setelah dikembalikan ke Mabes Polri kembali, ustad akan menjalani rawat jalan, dimana dokternya yang akan mengunjungi. Permohonan operasi untuk Ba'asyir karena adanya keluhan yang serius pada mata sebelah kiri.
Ba'asyir pada mata sebelah kirinya hanya bisa melihat cahaya saja, dan kondisi itu sebenarnya sudah dialami sejak enam bulan lalu. Selain itu, lutut kaki sebelah kirinya juga dikeluhkan sakit. Gangguan fisik yang dialami oleh Ba'asyir, disebabkan kurangnya cahaya di dalam Rutan Bareskrim tempat Ba'asyir ditahan.