REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menampik berita tentang bergabungnya beberapa kiai Jawa Timur ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kediri,Jawa Timur akhir pekan lalu.
"Pilihan politik para kyai yang tergabung dalam Forum Sillaturrahmi Ponpes Se-Jatim yang telah bergabung dengan PPP adalah berita biasa. Perlu saya tegaskan bahwa sesungguhnya tidak ada kyai PKB yang hadir di acara tersebut,"terang Sekjen DPP PKB Imam Nahrawi,Ahad (26/12).
Menurutnya,mayoritas yang hadir dalam forum itu adalah kyai-kyai dari PKNU. Sehingga, wajar bila para kyai tersebut melakukan langkah seperti itu karena kecewa dengan partainya.
Puluhan kiai dari Jawa Timur yang selama ini diketahui menjadi pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) menyatakan diri bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pernyataan deklarasi tersebut dibacakan mantan Dewan Syuro DPP PKNU, KH Anwar Iskandar (Gus War), di depan Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali,yang didampingi sejumlah pengurus DPP PPP di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (25/12).
Para kiai yang hadir pada acara deklarasi tersebut antara lain, KH Idris Marzuqi (Dewan Syuro DPP PKNU), KH M Anwar Manshur (PP Lirboyo), KH Imam Yahya Mahrus (PP Lirboyo), KH Huda Jazuli (PP Ploso, Kediri), KH Zainudin Jazuli (Mustasyar DPP PKB).
Selain itu, KH Miftakhul Akhyar (Rais Syuriah PWNU Jatim), KH Mujib Imron (Anggota DPD RI 2004-2009), KH Kafabihi Mahrus (PP Lirboyo), KH Anwar Iskandar (PP Jamsaren, Kediri), KH Mas Subadar (KH RU Besuk Pasuruan), KH Zaini Sholeh (Sampang), KH Mas Mansur (PP Sidoresmo, Surabaya), KH Mutawakkil 'Alallah (Ketua PWNU Jatim).
Hadir juga, KH Nuruddin (PP Nurul Qodim, Probolinggo/Dewan Syuro DPW PKNU Jatim), KH Masbuchin Faqih (PP Suci Gresik), KH Abdullah Faqih (PP Langitan, Tuban), KH Baidlowi (PP Berasan, Banyuwangi), KH Abdul Ghaffar (Pamekasan), dan KH Ardani (Blitar).
Selain itu, KH Arsyad (Tulungagung), Gus Irfan Yusuf (PP Tebuireng), KH Mas Fuad (PP Sidogiri, Pasuruan), KH Jiryan Hasbulloh (Joresan, Ponorogo), KH Hisyam Syafa'at (Blokagung, Banyuwangi), dan KH Nur Khozin (Malang).