Senin 27 Dec 2010 04:17 WIB

'Kyai PKB Pindah ke PPP? Biasa Aja Tuh'

Rep: Indah Wulandari/ Red: Stevy Maradona
PKB
PKB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menampik berita tentang bergabungnya beberapa kiai Jawa Timur ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kediri,Jawa Timur akhir pekan lalu.

"Pilihan politik para kyai yang tergabung dalam Forum Sillaturrahmi Ponpes Se-Jatim yang telah bergabung dengan PPP adalah berita biasa. Perlu saya tegaskan bahwa sesungguhnya tidak ada kyai PKB yang hadir di acara tersebut,"terang Sekjen DPP PKB Imam Nahrawi,Ahad (26/12).

Menurutnya,mayoritas yang hadir dalam forum itu adalah kyai-kyai dari PKNU. Sehingga, wajar bila para kyai tersebut melakukan langkah seperti itu karena kecewa dengan partainya.

Puluhan kiai dari Jawa Timur yang selama ini diketahui menjadi pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) menyatakan diri bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pernyataan deklarasi tersebut dibacakan mantan Dewan Syuro DPP PKNU, KH Anwar Iskandar (Gus War), di depan Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali,yang didampingi sejumlah pengurus DPP PPP di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (25/12).

Para kiai yang hadir pada acara deklarasi tersebut antara lain, KH Idris Marzuqi (Dewan Syuro DPP PKNU), KH M Anwar Manshur (PP Lirboyo), KH Imam Yahya Mahrus (PP Lirboyo), KH Huda Jazuli (PP Ploso, Kediri), KH Zainudin Jazuli (Mustasyar DPP PKB).

Selain itu, KH Miftakhul Akhyar (Rais Syuriah PWNU Jatim), KH Mujib Imron (Anggota DPD RI 2004-2009), KH Kafabihi Mahrus (PP Lirboyo), KH Anwar Iskandar (PP Jamsaren, Kediri), KH Mas Subadar (KH RU Besuk Pasuruan), KH Zaini Sholeh (Sampang), KH Mas Mansur (PP Sidoresmo, Surabaya), KH Mutawakkil 'Alallah (Ketua PWNU Jatim).

Hadir juga, KH Nuruddin (PP Nurul Qodim, Probolinggo/Dewan Syuro DPW PKNU Jatim), KH Masbuchin Faqih (PP Suci Gresik), KH Abdullah Faqih (PP Langitan, Tuban), KH Baidlowi (PP Berasan, Banyuwangi), KH Abdul Ghaffar (Pamekasan), dan KH Ardani (Blitar).

Selain itu, KH Arsyad (Tulungagung), Gus Irfan Yusuf (PP Tebuireng), KH Mas Fuad (PP Sidogiri, Pasuruan), KH Jiryan Hasbulloh (Joresan, Ponorogo), KH Hisyam Syafa'at (Blokagung, Banyuwangi), dan KH Nur Khozin (Malang).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement