Kamis 06 Jan 2011 08:33 WIB

Wikileaks: Israel akan Membuat Gaza di Ambang Kebangkrutan

Warga Palestina hidup dalam kemiskinan
Foto: KNRP.OR.ID
Warga Palestina hidup dalam kemiskinan

REPUBLIKA.CO.ID, Pada 2008, Israel menyatakan kepada pejabat AS bahwa akan terus menghimpit ekonomi Gaza hingga di 'jurang kebangkrutan' dengan sebisa mungkin menghindari krisis kemanusiaan, demikian menurut kawat diplomatik yang dipublikasikan oleh surat kabar Norwegia, Rabu (5/1).

Tiga kawat diplomatik yang dikutip oleh harian Aftenposten, yang menyatakan telah memiliki keseluruhan 250 ribu kawat diplomatik AS yang bocor ke Wikileaks, menunjukkan bahwa Israel terus menerus memberi informasi terhadap Kedutaan Besar AS di Tel Aviv terkait kritik internasional atas blokade di Jalur Gaza.

Teritori yang menjadi rumah 1,3 juta warga Palestina itu kini dikendalikan kelompok Hamas--yang telah dinyatakan sebagai grup teroris oleh Barat karena penolakkannya mengakui keberadaan Israel.

"Sebagai bagian dari rencana embargo terhadap Gaza, pejabat Israel mengonfirmasi (kepada atase ekonomi kedubes AS) dalam beberapa kali kesempatan, bahwa mereka bermaksud membuat ekonomi Gaza di ambang kehancuran tanpa benar-benar terlihat mendorong ke tepi," demikian bunyi salah satu kawat.

Israel menginginkan ekonomi kawasan itu "berada di titik serendah mungkin, secara konstan, tanpa menimbulkan krisis kemanusiaan," bunyi kabel bertanggal 3 November 2008 itu.

Dalam pidato bulan Januari 2008, PM Israel saat itu, Ehud Olmert terlihat menggusur kebijakan, yang kemudian kian terpinggirkan setelah kemarahan internasional akibat agresi Israel terhadap kapal turki, Mavi Marmara, yang berupaya mendekati Gaza untuk menyalurkan bantuan.

"Kita tidak akan menggangu pasokan makanan untuk anak-anak, pengobatan untuk mereka yang membutuhkan dan bahan bakar untuk lembaga-lembaga yang berfungsi menyelamatkan hidup (seperti rumah sakit-red,)," ujjar Olmert saat itu.

"Namun tak ada pembenaran yang menuntut kita membiarkan penduduk Gaza hidup normal sementara roket dan peluru ditembakkan dari jalan-jalan dan perumahan mereka," ujarnya.

Israel memang telah melonggarkan blokade sejak Mei lalu dengan mengizinkan truk-truk pengangkut barang memasuki Jalur Gaza setiap hari. Organisasi bantuan juga berkata pengiriman seharusnya akan lebih meningkat lagi.

Namun warga Palestina mengganggap Gaza tetaplah sebuah penjara yang disegel oleh Israel. Gaza, menurut mereka kembali normal hanya ketika semua pintu dibuka kembali untuk melakukan perdagangan dan hubungan dengan dunia luar.

sumber : Al Arabiya
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement