REPUBLIKA.CO.ID, GAZA--Pemimpin Hamas, Ismail Haneya menentukan enam kerangka dasar untuk mencapai rekonsiliasi internal dalam pertemuanya bersama pengusaha Palestina, Munib El-Mishri serta sejumlah tokoh nasional. Hadir pula dalam pertemuan itu Kholil Hayyah, anggota dewan Palestina serta penasehat perdana menteri dan jubir pemerintah Taher Nunu.
Seperti diberitakan voanews.com, Jumat (7/1), dalam pertemuan tersebut dibahas sejumlah peluang untuk menyukseskan rekonsiliasi dan mengakhiri perpecahan, ditengah kebekuan dan tersendatnya upaya rekonsiliasi akibat meningkatnya eskalasi penangkapan tahan politik di Tepi Barat. Haneya menegaskan, ada enam point sebagai dasar diberlakukannya rekonsiliasi nasional Palestina. Yaitu, koalisi politik, keamanan, referensi pimpinan, program politik, pra kondisi menuju deklarasi rekonsiliasi serta mengakhiri intervensi pihak luar.
Pada kesempatan lain, Haneya menyempatkan diri untuk berta’ziyah, mengunjungi rumah duka Abu Maher Al-Yamani salah seorang pendiri dan pemimpin Front Kerakyatan untuk pembebasan Palestina, ditemani aleg Hayyah, Jamal Abu Hasyim, Aiman Taha, Taher Nunu yang diterima hangat oleh para pemimpin Front, diantaranya, Jamil Al-Mujdalawi serta sejumlah pemimpin faksi dan tokoh nasional.