Rabu 12 Jan 2011 05:25 WIB

Apakah Indonesia Baik-baik Saja, Menurut Anda?

Rep: Agung Sasongko/ Red: Stevy Maradona
Gus Sholah
Foto: Maha Eka Swasta/Antara
Gus Sholah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketiadaan pemimpin berintegritas perlu dipertanyakan masyarakat. Pasalnya pemerintah diduga menutupi-nutupi kekurangannya dengan menyampaikan kepada masyarakat hal-hal positif seperti misal tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

Padahal itu hanya bersifat memabukan saja. Faktanya, kenaikan harga cabai dan tidak tuntasnya penanganan korban bencana alam menjadi bukti kekurangan pemerintah.

"Coba anda lihat, apakah negara ini baik-baik saja," papar Salahudin Wahid, Selasa (11/1) di sela Diskusi Kebangsaan dan peluncuran Gerakan Intergritas Nasional (GIN) dengan tema kepemimpinan Di Tengah Bencana yang berlangsung di Gedung Stovia, Museum Kebangkitan Bangsa, Jakarta.

Menurut Gus Sholah, sapaan akrabnya, Indonesia tidak memiliki pemimpin dengan integritas yang dibutuhkan seperti sifat jujur, memiliki prinsip moral dan bertindak konsiten dengan nilai yang dianut. 

"Kita harus berani mengakui bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sulit untuk mencari tokoh yang memiliki intergritas," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement