REPUBLIKA.CO.ID, PARIS-- Panda raksasa sangat menyukai hutan yang sudah tua, kata temuan yang mengumandangkan upaya China untuk menyelamatkan spesies icon tersebut, demikian satu studi yang disiarkan Rabu.
Beberapa ilmuwan yang dipimpin ilmuwan China yang dikirim untuk melakukan pengamatan lapangan di seluruh jajaran gunung di Provinsi Sichuan di bagian barat-daya China, tempat panda hidup.
Selama empat tahun, para pengamat merekam bukti mengenai habitat panda, seperti kotoran dan tanaman yang telah dilewati atau dijadikan makanan, dan mendokumentasikan jenis hutan tempat semua tanda itu telah ditemukan.
Tapi tim itu tertarik untuk mengetahui bahwa faktor yang sama pentingnya pada jumlah panda adalah habitat yang kaya akan hutan yang matang, yang menjadi pilihan utama dibandingkan dengan hutan "yang tumbuh sekunder", tempat pepohonan tumbuh kembali setelah pembalakan.
Bambu yang tumbuh di bawah pohon tua mungkin memiliki lebih banyak gizi dan pohon yang berusia tua mungkin menyediakan lubang yang bisa digunakan panda betina sebagai sarang berkembang-biak, demikian spekulasi para peneliti, yang dipimpin oleh Fuwen Wei dari Institute of Zoology di Chinese Academy of Sciences.
Panda raksasa termasuk di antara spesies paling terancam di dunia. Sebanyak 1.600 panda hidup di alam liar dan lebih dari 300 dibesarkan di kandang kebun binatang.