Rabu 19 Jan 2011 09:58 WIB

'Pembangunan Gedung Baru DPR RI Jangan Dipaksakan'

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Maket Gedung baru DPR RI
Maket Gedung baru DPR RI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Gayus Lumbuun, menyatakan, penolakan rakyat dan fraksi-fraksi tertentu harus dipertimbangkan dalam pelaksaan pembangunan Gedung baru DPR RI. Bila perlu, ia mengatakan, dewan jangan memaksakan pembangunan Gedung DPR RI bernilai lebih satu triliun rupiah.

"Bagi fraksi kami, membangun Gedung DPR RI tidak seperti membeli kacang goreng. Perlu memperhatikan kemendesakan dan kondisi keuangan negara," tegasnya di Jakarta, Selasa (18/1). Lagi pula, menurut dia, (membangun gedung bernilai triliunan rupiah) tidak cukup hanya dengan persetujuan prinsip dari fraksi-fraksi.

"Tetapi juga perlu memperhatikan persetujuan teknis seperti penolakan masyarakat yang muncul sewaktu akan memulai pembangunan gedung beberapa waktu lalu," ujarnya. "Terlebih ada fakta beberapa fraksi menolak dengan tegas pelaksanaan pembangunan tersebut," tandasnya.

Apalagi, alasan Gedung DPR RI (sekarang) miring sampai dengan tujuh derajat telah dibantah oleh Litbang Kementerian PU. "Alasan perluasan ruang kerja untuk penambahan Tenaga Ahli pun tidak relevan dan tidak mendesak," katanya.

Gayus menilai semangat keras untuk terus membangun Gedung DPR RI justru membuat kecurigaan masyarakat kian besar. "Karena itu, tak mengherankan tanpa diminta KPK pun memulai mengusut ketidakwajaran semangat yang luar biasa dengan indikasi bagi-bagi upeti yang pernah disampaikan salah satu pimpinan DPR RI," ujar Gayus Lumbuun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement