Jumat 21 Jan 2011 11:34 WIB
Timnas U23

Pengamat: Coret Pemain LPI, PSSI Otoriter

Revolusi PSSI
Foto: arenaku
Revolusi PSSI

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR - Pemerhati sepak bola, Jayadi Nas, menilai pihak PSSI sangat otoriter dan tidak adil. Ketidak-adilan PSSI karena melarang pemain yang berlaga di LPI membela tanah airnya.

Bahkan, menurut Jayadi, keputusan itu dianggap telah melanggar hak warga negara yang tentunya sudah diatur dalam undang-undang.

''Cristian Gonzales yang bukan berdarah Indonesia saja diputuskan dinaturalisasi untuk bisa memperkuat Indonesia. Sebaliknya anak bangsa sendiri justru malah dilarang untuk membela tanah airnya," ujar Jayadi.

PSSI bersikeras tidak mengakui keberadaan LPI yang dinilainya ilegal. Sebagai konsekuensi sanksinya, organisasi sepak bola yang dipimpin Nurdin Halid selama tujuh tahun itu mencoret pemain LPI dari timnas Indonesia.

Sepuluh pemain LPI tidak masuk dalam daftar 26 pemain timnas u23 Indonesia pra-Olimpiade 2012. Sebanyak delapan pemain sudah diberitahukan langsung ancaman pencoretan saat menjalani seleksi timnas pada 7 Januari lalu. Alfred Riedl, pelatih timnas Indonesia, yang langsung memberitahukan kabar tersebut dalam sebuah pertemuan tertutup.

Kedelapan pemain itu adalah  Lucky Wahyu, Andik Firmansyah (Persebaya 1927), Novan Setyo Songko (Persibo Bojonegoro), Fandy Edy, Dajusman Trisadi, Rachmat (PSM Makassar), Reza Mustofa Ardiansya dan Joko Ribowo (Persema Malang). Sementara Kim Kurniawan dan Irfan Bachdim, dua pemain keturunan yang memperkuat Persema Malang, juga terancam dicoret dari timnas. Nasib Irfan belum jelas karena Riedl sebelumnya memproyeksikannya untuk timnas SEA Games 2011.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement