REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Bicara peningkatan kesejahteraan rakyat dengan membandingkannya dengan kondisi gaji Presiden tampaknya menjadi ‘senjata ampuh’ bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Hari ini, di hadapan ratusan perwira TNI/Polri yang mengikuti Rapat Pimpinan TNI/Polri di balai Samudera, Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan pemerintah tiap tahun memberikan kenaikan gaji bagi prajurit TNI dan Polri. Ini, katanya, berbeda dengan Presiden yang tak menikmati kenaikan gaji selama tujuh tahun terakhir. “Sampaikan ke seluruh jajaran TNI dan Polri, ini tahun keenam ketujuh gaji Presiden belum naik. Betul," kata Presiden.
Sebelumnya, pada 3 April 2009, berbicara soal kesejahteraan guru di hadapan guru-guru di Surabaya, Presiden mengatakan, "Gaji saya belum pernah naik. Enggak apa-apa.” Ia melanjutkan, gaji pejabat memang belum perlu naik.
Ternyata, bukan hanya ketika berbicara soal kesejahteraan rakyat kecil Presiden membandingkan kondisi gajinya. Di hadapan direktur dan komisaris 141 BUMN, saat peresmian pembukaan Indonesia Bussiness BUMN Expo and Conference (IBBEX) 2010 di Balai Sidang Jakarta pada 23 September lalu, Presiden menyindir kinerja para direktur dan komisaris tersebut yang gajinya lebih besar berkali lipat dibanding gaji Presiden.
Presiden mengatakan dirinya tidak mempermasalahkan gaji yang besar itu, yang penting kinerja para pimpinan BUMN itu baik. "Sebagian Direktur BUMN gajinya jauh di atas gaji Presiden. Jangan sampai ada pimpinan yang gajinya sepuluh kali lipat dari gaji Presiden, ternyata tidak lebih sregep (rajin) dari Presiden," katanya saat itu.