REPUBLIKA.CO.ID, JaAKARTA - Ketua DPP Hanura Yuddy Chrisnandi, menilai keberadaan sekretariat gabungan (Setgab) terbukti tidak menciptakan kehidupan demokrasi parlemen yang sehat dan dinamis karena parpol-parpol besar sudah kehilangan daya kritisnya menyikapi kebijakan Pemerintah.
"Setgab hanya sekedar 'Bodyguard' alias 'Centeng' pemerintah yang selalu melindungi kesalahan apapun dari pemerintah. Parpol-parpol besar selain PDIP, Hanura dan Gerindra sudah kehilangan daya kritisnya," kata Yuddi di Jakarta, Minggu (23/1).
Menurut dia, anggota DPR dari partai koalisi Setgab tidak lagi dapat diandalkan sebagai corong aspirasi rakyat yang sudah memilihnya, bahkan wakil rakyat itu sudah menjadi milik Pemerintah yang terbungkam mulutnya untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan hukum.
"Buktinya, tidak satupun politisi dari Setgab yang berani menyatakan bahwa pendapat tokoh-tokoh lintas agama terhadap Pemerintah adalah benar," katanya.
Selain itu, lanjut Yuddi, tidak ada satupun yang menuntut Gayus Tambunan di hukum seberat-beratnya dan diungkap hingga ke akarnya serta skandal Bank Century yang tidak jelas penegakan hukumnya. Menurut dia, cepat atau lambat Setgab akan menjadi musuh bersama dari gerakan rakyat pro-demokrasi yang tengah tumbuh.
"Maka, sebelum itu terjadi sebaiknya Setgab membubarkan diri dan memperbaiki kembali kehidupan demokrasi yang tengah sakit ini," tambahnya.