Ahad 11 Feb 2024 13:23 WIB

Presiden Disarankan Evaluasi Benny Rhamdani yang Diduga Salah Gunakan Jabatan BP2MI

Benny sempat mengundang salah satu bakal capres di acara BP2MI.

Red: Agus raharjo
Kepala BP2MI Benny Rhamdani.
Foto: Wisnu Aji Prasetiyo/RepublikaTV
Kepala BP2MI Benny Rhamdani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Joko Widodo (Jokowi) disarankan mengevaluasi kinerja Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani. Benny diduga menyalahgunakan jabatannya memobilisasi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri untuk memenangkan salah satu pasangan capres-cawapres. 

"Benny Rhamdani diduga kuat menggunakan pengaruhnya sebagai Kepala BP2MI untuk memenangkan salah satu Capres di luar negeri dalam Pemilu 2024," kata pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas), R Wijaya Dg Mapasomba dalam keterangan, Sabtu (10/2/2024).

Baca Juga

Tudingan Benny melakukan abuse of power ini mencuat, setelah beredar hasil exit poll Pilpres 2024 yang dominan dimenangkan salah satu pasangan capres-cawapres. Sekalipun pihak KPU sudah membantah kebenaran dari hasil perhitungan suara tersebut. 

Berdasarkan exit poll yang tersebar luas di media sosial, pasangan tersebut menang pemilu di banyak lokasi di luar negeri. Di antaranya, di Australia, Hongkong, Eropa, Amerika Serikat, Amerika Selatan, Timor Leste. Paslon itu disebutkan hanya kalah di Arab Saudi dan Timur Tengah.