Senin 24 Jan 2011 20:43 WIB

Menkes: Ada Titik Temu dalam Pembahasan RPP Tembakau

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pembahasan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Pengendalian Produk Tembakau disebut Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih sudah mengalami kemajuan dan diharapkan dapat segera disahkan.

"Sudah ada titik temu misalnya tentang kawasan tanpa rokok dan keterangan mencantumkan gambar penyakit akibat rokok di bungkus rokok," kata Menkes seusai membuka workshop Pengendalian Masalah Kesehatan akibat Tembakau dan Penyakit Tidak Menular di Hotel Oasis Amir Jakarta, Senin.

Sebelumnya, Menkes pernah menargetkan agar RPP itu disahkan pada Desember 2010 lalu namun pembahasan lintas kementerian masih belum mendapat kesepakatan. "Saya sudah menyampaikan ke Menko Kesra ini sudah ditunggu. Jadi kita harap secepatnya," kata Menkes.

Alasan keterlambatan itu diungkapkan Menkes karena ada beberapa hal yang harus dirapatkan Menko Kesra seperti wabah rabies dan penanggulangan kemiskinan.

Sebelumnya, Desakan agar Kementerian Kesehatan untuk segera menyelesaikan RPP Pengendalian Produk Tembakau telah datang dari berbagai pihak misalnya Badan Khusus Pengendalian Tembakau (BKPT) Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).

Dorongan kuat untuk penyelesaian RPP tersebut juga muncul dari rekomendasi Asia Pasific Conference on Tobacco or Health (APACT) 2010.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement