REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Kepala pengawas nuklir PBB, IAEA ,Mohamed ElBaradei, tiba kembali ke Kairo, Kamis (27/1) kemarin. Sebelumnya ia sempat menyatakan sudah waktunya bagi Presiden Hosni Mubarak berhenti dan bila diminta ia siap untuk memimpin transisi di Mesir.
ElBaradei, 68, datang dari Venezia, di mana ia tinggal selama ini. Peraih Nobel Perdamaian itu berniat bergabung dengan gelombang protes menentang presiden Hosni Mubarak yang terinsipirasi dari gerakan rakyat Tunisia yang berhasil menggulingkan presiden otoritarian mereka, Ben Ali.
"Ini waktu yang kritis bagi kehidupan Mesir," ujarnya. "Saya harus berpartisipasi dengan rakyat Mesir," imbuh ElBaradei saat meninggalkan bandara Kairo di mana ia disambut oleh kelompok kecil pendukungnya.
"Beberapa pendukung mendesak saya untuk memimpin proses perubahan, namun saya tidak siap untuk itu. Tapi yang bisa saya perbuat adalah memberi dukungan politik terhadap penentangan rezim," paparnya.
Ia juga menambahkan akan meminta pejabat pemerintah Mesir untuk merespon tuntutan rakyat Mesir. "Keinginan untuk perubahan harus dihormati," ujarnya. "Rezim tidak bisa menggunakan kekerasan dalam menghadapi aksi demonstrasi ini," tegasnya.