REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Wakil Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho di Medan, Senin, berharap pemerintah pusat memastikan kondisi keamanan mahasiswa dari provinsi itu yang berada di Mesir. Harapan itu telah disampaikan oleh Pelaksana Sekretaris Dearah Provinsi Sumut Hasiholan Silaen ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang ditembuskan ke Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama.
Jika pemerintah pusat dinilai lambat, Pemprov Sumut akan langsung berkoordinasi dengan KBRI untuk mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu. Kepada pihak keluarga, Gatot Pujo juga mengharapkan untuk menyampaikan informasi yang didapatkan mengenai keberadaan mahasiswa yang berada di Mesir itu.
Hal itu diperlukan karena komunikasi ke negeri piramid tersebut sulit dilakukan disebabkan terputusnya berbagai infrastruktur telekomunikasi. "Jadi, kalau ada informasi, bisa kami sampaikan ke pusat," katanya.
Mengenai informasi bahwa ratusan mahasiswa asal Sumut itu yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan makanan, Gatot Pujo Nugroho menyebutkan akan mempelajarinya guna memfungsikan anggaran "Pos Sumut Peduli". "Kami akan pelajari kemungkinan memberikan bantuan makanan ke Mesir," katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Gubernur, terdapat sekitar 400 mahasiswa asal Sumut yang menuntut ilmu di Mesir dari total sekitar 5.000 mahasiswa Indonesia. "Kami harapkan agar mereka semua aman," katanya.
Gatot Pujo berharap Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kairo dapat mengambil langkah dan kebijakan untuk mengamankan mahasiswa Indonesia, termasuk asal Sumut. Gubernur minta mereka dievakuasi bila kondisi di Mesir makin tidak aman setelah terjadi serangkaian unjuk rasa menuntut Presiden Mesir Husni Mubarak mundur dari jabatannya.