REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Sekjen PSSI Nugraha Besoes mengatakan pengurus PSSI bersedia dikonfrontir dengan seseorang yang mengaku pegawai Ditjen Pajak bernama Eli Cohen yang melontarkan tudingan suap yang melibatkan dua pengurus teras PSSI. Suap tersebut untuk mengatur hasil pertandingan leg pertama final Piala AFF antara Malaysia melawan Indonesia beberapa waktu lalu.
“Coba cek di sana (Ditjen Pajak), ada tidak pegawai yang bernama Eli Cohen. Kalau memang ada, kami siap dikonfrontir dengan segala bukti yang ada,” ujar Nugraha saat dihubungi Republika, menjawab tudingan suap tersebut.
Ia mengatakan tuduhan tersebut kemungkinan sengaja dilontarkan sebagai kampanye hitam (black campaign) terhadap kepengurusan PSSI yang akan datang.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah surat elektronik dari seorang yang mengaku pegawai Ditjen Pajak bernama Eli Cohen beredar di kalangan pers. Surat tersebut dikirimkan kepada Presiden dan Menpora sebagai bentuk pengaduan masyarakat. Dalam surat tersebut, Eli Cohen mengungkap skandal suap untuk mengatur hasil pertandingan leg pertama final Piala AFF yang melibatkan dua pengurus PSSI.
Dalam surat tersebut, Eli Cohen mengatakan, berdasarkan pengakuan seorang wajib pajak yang diperiksanya juga juga seorang pengurus PSSI, kekalahan Indonesia sudah ditentukan sebelum pertandingan dimulai.
Pengaturan pertandingan ini melibatkan bandar judi di Malaysia dengan petinggi penting di PSSI, yakni NH dan ADS. Dari kekalahan Indonesia ini, tulis Eli dalam suratnya, bandar judi Malaysia dan kedua oknum pengurus PSSI tersebut meraup puluhan miliar rupiah.
Ia menuliskan, uang yang diperoleh oknum PSSI dari bandar judi Malaysia tersebut digunakan untuk kepentingan kongres PSSI yang dilangsungkan pada tahun ini. “Uang tersebut untuk menyuap peserta kongres agar memilih NH kembali sebagai Ketua Umum PSSI pada periode berikutnya,” tulis Eli.