REPUBLIKA.CO.ID,GAZA--Koresponen Infopalestina menyebutkan bahwa sebanyak 5 tahanan Palestina tiba di Jalur Gaza setelah bebas dari penjara otoritas Mesir bersamaan dengan gelombang aksi demo yang melandar Mesir sejak pekan kemarin. Kelimanya adalah Mu’tahsim Qawqa (tahanan paling lama di penjara Mesir), Muhammad Abdul Hadi, Jumah Thahlah, Umar Shaats. Kempatnya benar-benar sudah tiba di Gaza.
Sebelumnya tiba pertama di Jalur Gaza setelah keluar dari penjara Mesir, Hassan Yusuf Wasyah, tiba di Gaza pada Ahad (30/1) pagi, setelah mendekam selama tiga tahun di penjara Mesir. Dia mengatakan bahwa semua tahanan Palestina di penjara Abu Zabil telah keluar dari sana.
Di hadapan warga, begitu tiba di rumahnya, Wasyah mengatakan bahwa sejumlah tahanan politik Mesir dibunuh di dalam penjara oleh tembakan senjata api dari keamanan Mesir. Dia menegaskan mengalami hari-hari menakutkan karena penderitaan dan penyiksaan selama tiga tahun di penjara Mesir. Patut diketahui bahwa Wasyah sudah menghabiskan waktu selama 10 tahun di penjara Mesir.
Di sisi lain, ayah Qawqa mengungkapkan perasaannya, seolah tak percaya bisa melihat lagi anaknya setelah tujuh tahun menghilang. Dalam pernyataanya pada koresponen infopalestina, Ahad (30/1) dia mengatakan,"Hari ini anakku kembali ke rumahnya, setelah sekian lamanya menghilang, akibat kebijakan pemerintah Mesir yang zalim."
Ia tidak menyangka anaknya bisa bebas. Karena Umar Sulaiman, wakil presiden saat ini, menolak membebaskan semua tawanan politik, walau sudah ada keputusan dari pengadilan atas kebebasanya.
Tentang bagaimana anaknya bisa sampai ke Gaza dia mengatakan, “Menyusul terjadinya revolusi di Mesir, dia bersama beberapa temanya berhasil kabur dari penjara Abu Zabil dengan dibantu beberapa orang warga Mesir. Selama dua hari perjalanan akhirnya mereka sampai ke Gaza dengan selamat.”
Ikuti Whatsapp Channel Republika