REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO - Bandara Kairo kini berada dalam kondisi kacau balau karena besarnya arus manusia yang ingin keluar Mesir dan banyaknya pesawat yang masuk. Ribuan warga asing kini berebut untuk bisa mendapatkan tiket pesawat terbang keluar dari Kairo karena kemelut politik dan kekerasan yang dipicu oleh pengumuman Presiden Mesir Hosni Mubarak bahwa ia tidak akan mengundurkan diri sebelum mengakhiri masa jabatannya.
Amerika Serikat mengatakan evakuasi para pegawai pemerintah untuk jabatan yang tidak penting dan keluarganya sudah dimulai. Departemen Luar Negeri Amerika juga mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan 1.600 warga negara Amerika dan anggota keluarga mereka sudah dievakuasi dalam sebuah operasi yang dimulai hari Senin (31/1).
Inggris Rabu (2/2) mengumumkan bahwa pihaknya telah mengirimkan sebuah pesawat sewaan ke Kairo untuk memulangkan warga Inggris yang ingin meninggalkan negara itu. Namun, pimpinan pelayanan pesawat sewaan itu mengatakan berbagai upaya untuk mengevakuasi warga asing telah diganggu oleh kekalutan di bandara Kairo. Pimpinan eksekutif Air Partner, Mark Briffa, mengatakan bandara tersebut kini berada dalam kondisi kacau balau karena besarnya arus manusia dan pesawat yang masuk.
Jerman Selasa (1/2) kemarin juga mengumumkan telah memperpanjang peringatan untuk tidak melakukan perjalanan ke seluruh pelosok Mesir – termasuk ke kawasan resor Laut Merah yang populer. Ribuan wisatawan dari Jerman, Inggris dan Perancis bepergian ke Mesir setiap tahun.