REPUBLIKA.CO.ID,DOHA - Kepala biro Al-Jazeera di Kairo dan salah seorang wartawannya dibebaskan pada Sabtu (5/2) waktu setempat. Keduanya dibebaskan beberapa jam setelah ditangkap.
"Abdel Fatah Fayed dan wartawan Ahmed Yousef dibebaskan beberapa jam setelah penangkapan mereka," demikian laporan televisi yang bermarkas di Doha itu. Saluran Arab raya itu dilarang beroperasi dari Mesir sejak pekan lalu.
Mereka ditahan sehari setelah saluran satelit itu mengatakan bahwa kantornya di ibukota Mesir telah dibakar oleh satu kelompok penjahat yang kejam. Laman internetnya diganggu oleh penentang-penentang gerakan pro-demokrasi di Mesir.
''Dengan semua rintangan menghadang, apakah itu berupa penahanan wartawan, penyitaan peralatan, atau gangguan sinyal siaran, saluran Al-Jazeera bagaimanapun berjanji akan meneruskan pekerjaan mereka melaporkan kejadian-kejadian di Mesir,'' tegas seorang jurubicara saluran berita itu.
Saluran yang bermarkas di Qatar itu juga melaporkan sembilan dari wartawannya telah ditahan secara singkat sejak Jumat (4/2) lalu -- yang dijuluki oleh demonstran sebagai "hari kepergian" bagi Presiden Hosni Mubarak -- ketika sinyal siarannya menghadapi tingkat gangguan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kementerian informasi Mesir memerintahkan Al-Jazeera -- yang telah memberikan liputan penuh pada demonstrasi tanpa henti di Kairo -- untuk menghentikan operasinya dan menarik kartu pers wartawannya.