REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Imam Anshori Saleh, salah satu Anggota Komisi Yudisial menyatakan, kini tidak masanya lagi main ancam menggulingkan Presiden, dan sudah saatnya tak lagi main fitnah.
"Sebab sudah cukup tersedia mekanisme demokratis dalam menyampaikan pendapat, aspirasi, dan kritik kepada penyelenggara negara," katanya kepada Antara di Jakarta, Kamis, menanggapi ancaman menggulingkan Presiden oleh beberapa petinggi Forum Pembela Islam (FPI).
Mantan jurnalis dan anggota Komisi III DPR RI (periode 2004-2009) ini menambahkan, semua kritik, aspirasi, dan pendapat bisa dilakukan lewat lembaga-lembaga perwakilan, media massa, atau secara tertulis. "Konstitusi kita memberikan jaminan sepenuhnya untuk menyalurkan semua 'uneg-uneg'," ujarnya, menegaskan.
Mengancam (akan) menggulingkan kepala negara, menurut dia, sama halnya dengan tidak menghargai konstitusi dan merupakan cara-cara yang mencederai demokrasi. "Ada cara-cara yang terhormat, demokratis dan konstitusional untuk mengganti Kepala Negara, bukan dengan main gertak," tandasnya.