REPUBLIKA.CO.ID, SAMARRA - Satu bom mobil diledakkan oleh penyerang bunuh diri di pusat kota Samarra, Irak . Insiden itu menewaskan sepuluh polisi dan mencederai 16 lainnya pada Senin (21/2) pagi, kata polisi.
Pengebom menabrakkan kendaraannya yang diisi peledak ke arah markas unit tanggap darurat yang telah dikirim ke kota itu. Padahal unit tersebut dikirim untuk membantu mengamankan upacara berkabung kelompok Syiah sebelumnya pada Februari, kata polisi yang tidak ingin disebutkan namanya.
Serangan pada Senin terjadi setelah satu pengebom bunuh diri melakukan serangan di dalam satu bus berisi peziarah Syiah di dekat Samarra pada 12 Februari. Peristiwa itu menewaskan 33 orang dan mencederai 28 lainnya.
Kota Samarra bermayoritas warga Arab Sunni namun memiliki pusat ziarah Syiah yang berupa masjid berkubah emas yang dibangun pada abad sembilan bernama Imam Hassan Al Askari.
Pada 12 Februari merupakan hari peringatan tahunan atas kematian Al Askari. Penjagaan keamanan oleh unit tanggap darurat pada Senin di laksanakan untuk membantu mereka.
Pada lima tahun lalu, puluhan ribu warga tewas akibat kekerasan yang dipicu perusakan masjid berkubah emas Askari oleh ekstrimis Sunni yang terkait Al Qaida. Masjid tersebut dibangun pada 944, dan kubah emas ditambahkan pada 1905.
Peziarah Syiah telah berulang kali menjadi sasaran kelompok Sunni sejak invasi pimpinan Amerika Serikat pada 2003 yang menjatuhkan presiden Irak, Saddam Husein.