REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Ribuan pengunjuk rasa merayakan kemenangan setelah menguasai kota terbesar kedua di Libya, Benghazi. Hal itu dilakukan setelah unjuk rasa besar-besaran yang berujung bentrokan antara para demonstran dengan aparat kepolisian setempat.
Para pengunjuk rasa merakayannya di jalan-jalan kota Benghazi, Senin (21/2). Merkea mengklain telah menguasai kota itu. Beberapa warga setempat dilaporkan meninggal dalam aksi tersebut.
Surat kabar setempat melaporkan, para pengunjuk rasa anti-pemerintah telah merusak kota Libya Ras Lanuf, yang merupakan lokasi kilang minyak dan kompleks petrokimia. Dengan karyawan di fasilitas tersebut, koran itu juga mengatakan komite khusus pekerja dan penduduk lokal telah dibentuk untuk melindungi berbagai fasilitas dari kerusakan.