REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU - Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, H Salman Basri MAP, meminta umat Islam khususnya generasi muda untuk tidak mencari idola lain, selain Rasulullah Muhammad SAW. "Umat Islam cukup mencontoh akhlak Nabi Muhammad SAW dan tidak perlu tokoh yang lain, karena beliau adalah manusia paling ideal untuk menjadi idola karena sempurna," kata Salman, pada peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW di Kotabaru, Rabu (23/2).
Dikatakan, untuk mencari jalan untuk selamat dunia dan akhirat, umat Islam tidak perlu mencari tokoh lain, karena tokoh tersebut belum tentu memiliki akhlak yang baik. Salman mengajak kepada Umat Islam agar bisa sukses dalam kehidupan di dunia dan tidak tergelincir dalam lembah kenistaan, untuk itu hendaknya terus mempelajari dan meneladani kehidupan Rasulullah Muhammad SAW, agar selamat di akhirat kelak.
Diungkapkan, dewasa ini umat Islam banyak yang tidak lagi memperhatikan akhlak mulia dan tali silaturrahim seperti yang dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW. Ketika Rasulullah berdakwah, selalu menghadapi rintangan dan cobaan yang bertubi-tubi, seperti diludahi, diberi kotoran unta dan dilempar, bahkan diusir dari kampungnya.
Tetapi beliau tetap saja sabar menghadapinya tidak membalas dengan akhlak yang buruk. Bahkan ketika orang yang biasa meludahi itu sakit, Rasulullah malah menjenguk pertama dan mendoakan agar cepat sembuh. Rasulullah tetap saja menunjukkan akhlakul karimahnya kepada siapa saja, baik kepada kerabat dekat, keluarga bahkan kepada musuh sekalipun.
Kepada para pendidik, Kepala Kantor Kementrian Agama Kotabaru meminta para pengajar di sekolah selain aktif mengajarkan pendidikan mata pelajaran, hendaknya juga mengajarkan dan memberikan contoh tentang akhlak Rasulullah Muhammad SAW. Menurutnya, pentingnya pihak sekolah dalam merubah perilaku anak didik ke arah positif, dikarenakan sepertiga waktu siswa dihabiskan di lembaga pendidikan.
"Apalagi peran guru sangat berpeluang besar dapat mengubah langsung prilaku dan akhlak murid-muridnya setiap hari, seperti dalam fatwa lama, "GURU" memiliki arti digugu dan ditiru (diperhatikan dan diikuti)," katanya.
Karena itu, lanjut dia, jika dewan guru dapat bersama-sama memberikan 'suri tauladan' yang baik, dapat dipastikan anak didiknya kelak mendapatkan bekal agama yang cukup dalam menghadapi kehidupan dunia yang penuh dengan berbagai bentuk kemaksiatan. Dia mengungkapkan, ada empat golongan yang akan selamat, yaitu, saling nasehat menasehati/ingat mengingatkan dalam kebenaran, kesabaran dan amal saleh.
Pimpinan harus mengingatkan kepada bawahan atau sebaliknya, guru harus mengingatkan murid-muridnya, orang tua kepada anak-anaknya, suami kepada istri dan sebaliknya. "Jika itu telah dilakukan, maka orang tersebut Insya Allah akan selamat dunia dan akhirat," ujarnya.
Selain tausyiah, dalam peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad tersebut, masyarakat Kotabaru juga melakukan berbagai kegiatan yang lain, diantaranya usai membaca barzanji jamaah yang hadir juga membagi-bagikan telur ayam ras/itik yan telah dimasak dan diberi warna merah diikat di sebuah bendera kecil yang dihiasi.
Bendera kertas kecil yang terbuat dari bambu tersebut merupakan buah tangan yang khas bagi jamaah majlis ta'lim yang telah hadir dalam acara pembacaan selawat nabi, barjanji.