Jumat 25 Feb 2011 20:06 WIB

Warga Singapura Meninggal di Hotel Karimun

ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KARIMUN - Seorang warga negara Singapura, Sim Hock Lai meninggal di Hotel Maximillian di Jalan Nusantara, Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat. Sim (43) yang beralamat di APT Blok 384 Bukit Batok West Avenue 5 Nomor 15-320 Singapura  ditemukan tergeletak di depan pintu kamar nomor 403.

Pemegang paspor Singapura nomor E1226380C itu pertama kali ditemukan oleh teman sekamarnya, Tee Leong Sing yang juga berkewarganegaraan Singapura.

Menurut Roni Susanto, salah seorang karyawan hotel, Tee saat itu sedang di dalam kamar dan berniat untuk buang air.

''Mr Tee menemukan pintu kamar mandi dalam keadaan tertutup dengan bunyi air dari kran yang terus mengalir. Saat dibuka, sama sekali tidak ada orang, Begitu juga di tempat tidur,'' ucapnya.

Tee lanjut dia, akhirnya menemukan rekannya itu tergeletak tak sadarkan diri di luar, persis di depan pintu kamar tempat mereka menginap. ''Mr Tee kemudian memanggil resepsionis. Mr Sim langsung dilarikan ke Puskesmas Tanjung Balai Karimun,'' ucapnya.

Tim medis tidak berhasil menyelamatkan nyawanya karena saat tiba di Puskesmas sudah meninggal dunia.

Jenazah Sim Hock Lai masih disemayamkan di kamar jenazah dan menunggu pemulangan ke Singapura. ''Mr Sim baru kali ini menginap di hotel kami, dia check in sejak 19 Februari dan berencana menginap dua pekan,'' kata Roni.

Ia mengatakan korban lebih banyak tinggal di dalam kamar serta gemar minum-minum. "Perkirakan kami, dia sakit karena wajahnya terlihat pucat saat dilarikan ke puskesmas," kata dia.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Karimun, AKP Ary Baroto mengatakan masih menunggu hasil visum dari dokter guna mengetahui penyebab kematian Sim. ''Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. Dugaan sementara, ia tewas karena sakit yang didasarkan pada bukti berupa obat-obat kesehatan yang ditemukan di kamar tempat menginap,'' ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement