Senin 28 Feb 2011 11:31 WIB

Mendiknas: Luangkan 20 Persen Bangku PTN untuk Mahasiswa Kurang Mampu

Rep: Mj21/ Red: Siwi Tri Puji B
Mendiknas M Nuh
Mendiknas M Nuh

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Mahasiswa pintar namun berasal dari keluarga miskin harus diapresiasi. Karena itu,Mendiknas M Nuh merasa perlu mengingatkan semua pihak agar 20 persen bangku PTN disiapkan untuk mereka.

 M Nuh menegaskan hal itu pada pembukaan  program CSR PT Telkom kerja sama dengan Republika bersama para guru “Bagimu Negeri Kupersembahkan,” di Gedung R & D PT Telkom, Senin (28/2).

Menurut menteri, faktor pendidikan dan kesehatan merupakan ujung tombak bagi kemajuan suatu bangsa. Sesuai dengan peraturan pemerintah, tenaga pengajar dilarang mendiskriminasi apalagi mengeluarkan muridnya dari sekolah karena murid tersebut miskin. “Jangan sampai ada persoalan sosial yang terjadi karena hal seperti itu,”  ujarnya.

Nuh meyakini  proses kemiskinan bisa terjadi secara sistematis karena tidak adanya kesempatan bagi orang miskin untuk mengemban pengetahuan sampai perguruan tinggi. Karenanya, Mendiknas tahun ini akan membuat suatu terobosan dengan meluncurkan  e-education dan membuat anggaran sebesar Rp 40 triliun demi menunjang kemajuan pendidikan di Indonesia. “Sebagian dari dana tersebut akan digunakan untuk revolusi e-education,” ungkap Nuh.

Selain itu, kementrian juga akan meningkatkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di kalangan masyarakat karena angka partisipatif orang tua untuk memasukkan anaknya masih rendah hanya mencapai 54 persen. “Kami darikementrian akan menggenjot paudisasi karena proses ini tidak terlalu rumit dibandingkan realitas sosial pendidikan masalah kemiskinan,” ujar Nuh.

Direktur Enterprise dan Wholesale PT Telkom, Arief Yahya, menjelaskan terdapat tujuh program melalui perusahaannya untuk menunjang pendidikan di Indonesia mulai dari aplikasi sampai lembaga pendidikan. Sampai saat ini PT Telkom memiliki 49 lembaga pendidikan mulai TK sampai perguruan tinggi. “PT Telkom ingin menjadikan guru sebagai suatu agen perubahan di segala persoalan zaman sekarang ini,” tegas Arief.

Mendiknas membuka program CSR PT Telkom-Republika disaksikan Direktur Enterprise Whosale PT Telkom, Arif Yahya dan Pimpinan Redaksi Harian Republika,  Nasihin Masha.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement