Jumat 04 Mar 2011 16:34 WIB

Tokoh Lintas Agama Teruskan Pengaduan Masyarakat ke KPK

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Sejumlah perwakilan Tokoh Lintas Agama, Jumat (4/3), menemui pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kantor KPK, Jakarta. Mereka melaporkan sejumlah  dugaan kasus tindak pidana korupsi.  

Mereka datang ke kantor KPK pada pukul 13.00 WIB. Tampak dari mereka yang hadir adalah mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Marief, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Shalahudin Wahid atau Gus Sholah.

Sebelum memasuki kantor KPK, mereka sempat memberikan keterangan kepada wartawan. Menurut Shalahudin, mereka akan menyerahkan laporan sejumlah dugaan kasus tindak pidana korupsi. Laporan mereka itu didapat dari ‘ rumah pengaduan kebohongan publik’ yang disediakan oleh tokoh agama sebagai tempat pengaduan masyarakat.

“Ya salah satu laporannya itu ada dugaan tindak pidana korupsi.” Ujar Shalahudin yang merupakan adik kandung mantan Presiden RI, Abdurrahman Wahid itu.

Menurutnya,  tokoh lintas  agama menerima sebanyak 88 buah pengaduan masyarakat. Sebanyak 26 persennya adalah dugaan tindak pidana korupsi. Sehingga, mereka memprioritaskan pengaduan tentang tindak pidana korupsi itu untuk dilaporkan kepada KPK.

Tokoh lintas agama terdiri dari para pemuka agama di Indonesia. Tokoh-tokoh itu diantaranya adalah  Ahmad Syafii Maarif (mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah), Andreas Yewangoe (Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia atau PGI), , Biksu Sri Mahathera Pannyavaro (Mahanayakka Buddha Mahasangha Theravada Indonesia), KH Salahuddin Wahid (Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng dan tokoh nasional asal Nahdlatul Ulama/NU), serta I Nyoman Udayana Sangging (Parisada Hindu Dharma Indonesia/PHDI).

Beberapa waktu lalu, mereka pernah mengeluarkan pernyataan tentang kebohongan publik yang dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah dianggap berdusta karena telah mengklaim bahwa mereka telah berhasil mengentaskan kemiskinan dan membuat kemajuan di sejumlah bidang

sumber : muhamad hafil
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement