REPUBLIKA.CO.ID, VIRGINIA-– Warga Muslim di Amerika bukanlah bagian dari masalah terorisme yang kini dihadapi Amerika Serikat. Mereka justru solusi untuk menghadapi aksi terorisme itu. Demikian pernyataan pejabat Gedung Putih di salah satu masjid di Washington.
Deputi Keamanan Nasional Denis McDonough menegaskan garis kebijakan pemerintahan Presiden Obama dalam diskusi khusus terkait radikalisasi Islam yang digelar di Kongres AS, Senin. Rapat dengar pendapat akan fokus pada masalah kerjasama dari komunitas Muslim AS dengan penegak hukum untuk menangkal radikalisasi.
Peter King, anggota Kongres dari Partai Republik, yang mengetuai jalannya sidang, mengatakan komunitas Muslim AS bisa dan harus bekerja sama dengan penegak hukum AS. Ini bagian dari kebijakan pemerintah untuk menghentikan radikalisasi di kalangan generasi muda Islam di AS.
"Saya belum melihat ada kerjasama yang baik antara komunitas Muslim di AS dengan aparat penegak hukum untuk menangkal radikalisasi ini," kata King. "Saya berbicara ke Polisi New York dan FBI dan lainnya, mereka juga menyatakan hal yang sama soal kerjasama mencegah radikalisasi ini."
Sementara McDonough mengatakan, ketimbang menyerang komunitas Muslim AS, lebih baik kongres fokus pada bagaimana melindungi Muslim AS dari intimidasi warga lainnya. Hal ini disampaikan McDonough di sebuah masjid di Virginia Utara dalam sebuah forum dialog.
McDonough lantas memuji fungsi sosial masjid. Menurut dia, masjid adalah sama halnya tempat sosial lainnya di Amerika. "Menjadi religius itu bukannya tidak menjadi warga Amerika, justru sebaliknya. Warga AS adalah religius," katanya.
Ia lantas menyarankan agar masjid-masjid menjadi sarana untuk diskusi antiterorisme. "Umat Islam sudah mengirimkan pesan, bahwa terorisme bukanlah Islam maupun Muslim. Dan mereka tidak akan sukses mengadudomba Islam dan agama lainnya," lanjut dia.