REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, semua pihak pemangku kepentingan perlu mengedepankan dan menjalankan kontrol diri sehingga terjadi keseimbangan dan tidak terjadi penyimpangan.
Presiden menyampaikan hal tersebut saat menghadiri acara peringatan hari ulang tahun ke-40 Tempo di Jakarta, Rabu malam. "Presiden tidak bisa melakukan apa saja, ini berlaku bagi semua power holders (pemegang kekuasaan-Red) karena kita semua tidak bisa lakukan apa saja. Ini pentingnya 'self control' (kontrol diri)," kata Presiden.
Kepala Negara menambahkan pers termasuk dalam pemangku kebijakan sehingga juga perlu memperhatikan hal tersebut. "Kita diingatkan teori lama yang dimaknai lebih longgar, check and balances. Kita tahu power tidak boleh berjalan tanpa cek, yang kedua kita dengar ada norma dan etika, aturan dalam hal seperti apa untuk apa power digunakan," kata Presiden.
Bila semua pemangku kepentingan dapat saling mengontrol dan juga menjalankan fungsi secara proporsional, kata Presiden, maka dapat terjadi keseimbangan. "Saya bersyukur sebagai presiden dengan dilakukan perubahan UUD, sekarang ini kekuasaan presiden tidak sangat kuat sehingga insya Allah bagi presiden siapapun tidak tergoda untuk lakukan penyalahgunaan kekuasaan, karena kekuasaan sudah ramping, maka kontrol kekuasaan sangat ketat agar tidak ada abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan-Red)," kata Presiden.
Sementara itu terkait hubungan antara pers dan pemegang otoritas pemerintahan, Kepala Negara meminta agar tidak berdasarkan atas hubungan saling menekan namun hubungan saling melengkapi dan mendorong pencapaian kemajuan masyarakat. Dalam peringatan tersebut, hadir sejumlah menteri anggota kabinet Indonesia Bersatu, tokoh masyarakat diberbagai bidang dan juga tokoh pers.