REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Staf khusus Presiden bidang Hukum, Denny Indrayana, meragukan keakuratan data WikiLeaks yang dikutip oleh dua koran bergengsi Australia, The Age dan Sydney Morning Herald, dalam berita Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam akun Twitternya, @dennyindraya mengatakan: "sumber wikileaks dari kawat2 USA is hasil info2 warung kopi unclearified!" katanya.
Ia melanjutkan, "Yg ditulis kawat US itu hasil ngobrol ngalur ngidul bukan data/fakta."
Kemudian, "Kawat itu bukan dari data intelijen, pengumpulan info dari chit-chat saja."
Namun bila dibandingkan dengan berita di The Age yang berjudul Yudhoyono 'abused power' di alinea ketujuh disebutkan Kedubes AS mendapatkan informasi soal Presiden SBY itu dari anggota Dewan Penasehat Presiden TB Silalahi.