Jumat 11 Mar 2011 10:42 WIB

Di Australia, Boediono Diminta Jelaskan Berita WikiLeaks Adalah Bohong

Rep: Yasmina Hasni/ Red: Stevy Maradona
Halaman utama koran The Age yang menuding Presiden SBY terlibat melindungi koruptor
Foto: The Age
Halaman utama koran The Age yang menuding Presiden SBY terlibat melindungi koruptor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Bocoran WikiLeaks yang dipublikasikan di surat kabar Australia, The Age, dinilai sebagai tudingan. Pemberitaan itu, dianggap penuh dengan informasi yang belum bisa diverifikasi.

"Namanya allegation, kalau dibaca allegation itu tudingan.Tudingan itu ya kita coba ikuti pemberitaan itu," kata staf khusus Presiden, Teuku Faizasyah, Jumat (11/3). Menurut dia, informasi dari sumber di sebutkan berasal dari Amerika Serikat.

"Tetapi yang kita ketahui, komunikasi kita dengan kedubes AS selama ini informasi yang disampaikan itu lebih banyak informasi yang mentah dan belum diolah,"papar dia. Karenanya, informasi tersebut masih harus diverifikasi. Namun, sejauh ini, Faizasyah menilai kabar itu tidak memiliki kebenaran bahkan bisa lebih bisa disebut sebagai gosip, Informasi yang tidak memiliki kredibilitas.

Sayang, Faizasyah tidak dengan tegas menjelaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Ia hanya menilai bahwa raw material seperti itu bersifat semacam hal yang harus diuji kebenarannya. "Kalau sumbernya gosip apa itu bisa dinilai sebagai suatu kebenaran," katanya. Bahkan selanjutnya ia mengatakan bahwa dirinya tidak tahu. "Tapi saya menangkap dari apa yang saya coba komunikasikan dengan kedubes AS bahwa ini adalah informasi yang mentah dan tidak memiliki keakuratan sampai ada fakta-fakta yang pendukung," ujarnya.

Istana sendiri belum menyiapkan langkah-langkah khusus mengenai hal ini. Faizasyah hanya menjelaskan, "nanti kalau bisa dicover dari pihak kemenlu dulu." Mengenai WikiLeaks ini, tambah dia, merupakan suatu hal yang tampaknya juga menimbulkan kontroversi di berbagai negara. Sejauh pengamatannya, soal ada atau tidak kebocoran tersebut dan segala informasinya bahkan tidak akurat. "Cobalah lihat dari reaksi berbagai negara besar, bahkan dari Rusia, dari Timur tengah mempertanyakan kebenaran dari informasi tersebut yang terkesan mengada-ada," kata dia.

Terkait keberadaan Wakil Presiden Boediono di Australia, menurutnya adalahsuatu kesempatan. "Beliau di sana bisa dimanfaatkan untuk klarifikasi menjelaskan bahwa ini suatu berita bohong," tutupnya. Seperti diketahui,Bocoran WikiLeaks itu antara lain dipublikasikan di surat kabar Australia, The Age. Dalam edisi Jumat, 11 Maret 2011, koran itu menampilkan judul besar-besar di halaman depan, "Yudhoyono 'abused power': Cables accuse Indonesian President of corruption." Berita serupa juga dimuat harian utama Australia lainnya, Sydney Morning Herald.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement