REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia, sementara, memindahkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)di Tripoli (Libya) ke Tunis, ibu kota Tunisia. demikian menurut Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Selasa (22/3). "Proses pemindahan telah dimulai kemarin," ujarnya
Namun empat staf KBRI tetap di Tripoli untuk memastikan keselamatan warga Indonesia yang memilih tetap tinggal, demikian ujar menlu. Ia menambahkan bahwa semua aktivitas diplomatik kedutaan, sementara pula, diselenggarakan dari Tunis.
Sebelumnya, duta besar Indonesia untuk Libya, Sanusi, menurut Marty, telah melaporkan 20 orang dari 24 total WNI dari KBRI di Tripoli telah meninggalkan Tunisia pada Senin.
"Mereka termasuk sembilan anggota KBRI dan 11 pekerja migran, meninggalkan 4 orang di kantor KBRI Tripoli untuk bertugas, termasuk memberi perlindungan kepada WNI," ujarnya. Empat orang yang tetap tinggal adalah dua diplomat, termasuk sang dubes dan dua staf lokal.
"Kami akan terus mengevaluasi. Staf kami memiliki wewenang untuk segera menutup kedutaan jika kondisi memburuk, mengingat merekalah yang mampu memberi penilaian terhadap situasi secara langsung," ujar Menlu Marty.
Marty juga menuturkan beberapa negara telah menutup duta besar mereka di Tripoli atau menghentikan sama sekali aktivitas diplomatik ketika ketegangan di negara Afrika Utara itu kian meningkat. "Hari ini staf kedutaan Vietnam dan India juga telah pergi. Sebagian besar kantor kedutaan asing di Tripoli telah tutup," kata Marty.
"Sepengetahuan saya, hanya kedutaan Indonesia dan Filipina yang masih buka. Meski demikian staf dalam kantor kedutaan telah dikurangi," ujarnya. Keseluruhan, menurut Marty, total 839.