Selasa 22 Mar 2011 18:02 WIB

Saudara Kandung Petinggi Al-Qaidah Diculik

Rep: CR01/ Red: Didi Purwadi
Warga Pakistan cenderung membenci AS dan tidak khawatir dengan keberadaan Alqaidah.
Foto: AFP
Warga Pakistan cenderung membenci AS dan tidak khawatir dengan keberadaan Alqaidah.

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO - Muhammad al-Zawahiri, saudara kandung orang kedua di Al-Qaidah, Ayman al-Zawahiri, menjadi korban penculikan. Hal ini diungkapkan oleh Said Abdul Rahman, putra Muhammad al-Zawahiri.

"Bahkan, hingga kini kami tidak tahu di mana keberadaan ayah maupun alasan penangkapannya. Padahal, ia telah dibebaskan dari penjara,” kata Abdul Rahman seraya menuding aparat keamanan Mesir sebagai pelaku penculikan.

Sejauh ini, pihak berwenang Mesir belum mengeluarkan pernyataan resmi yang menyangkal atau mengkonfirmasi tuduhan tersebut. Abdul Rahman menuturkan kronologi penangkapan ayahnya.

"Pada pukul 11 tadi malam, terdengar ketukan pintu di rumah kami. Ketika pintu dibuka, beberapa orang berpakaian preman dan berseragam polisi menerobos masuk dengan senjata di tangan masing-masing. Mereka kemudian menarik ayah dengan paksa. Ketika kami meminta kartu identitas, mereka berteriak, senjata-senjata inilah identitas kami,” tuturnya.

Abdul Rahman mencoba mencari tahu alasan penahanan ayahnya dan apakah penangkapan tersebut dibekali surat perintah dari Jaksa Agung atau tidak. “Ayah saya dibawa entah ke mana. Yang terlihat di depan rumah hanyalah beberapa mobil polisi dan kendaraan sipil. Ayah dimasukan ke dalam kendaraan sipil,” ujarnya.

Menurut Abdul Rahman, sejak dibebaskan, ayahnya tidak berpartisipasi dalam kegiatan politik apa pun. Ia juga menegaskan ayahnya tidak memiliki hubungan dengan Al-Qaidah. “Walau demikian, tetap saja ayah ditahan dan menghabiskan 12 tahun hidupnya di penjara-penjara Mesir tanpa kesalahan apa pun.”

Pihak berwenang Mesir kembali menangkap Muhammad Al-Zawahiri. Penangkapan tersebut hanya dua hari setelah pembebasannya berdasarkan keputusan Dewan Tertinggi Militer yang kini berkuasa di Mesir.

sumber : Al-Arabiya
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement