Senin 17 Jan 2011 22:22 WIB

Wow, Sebentar Lagi Ada Gen Antivirus Flu Burung untuk Unggas

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Momok menakutkan penyebaran flu burung mengilhami peneliti Inggris untuk mengembangkan gen ayam super (GM). Gen ini diharap mencegah penyebaran virus H5N1 atau virus flu burung. Dengan begitu, masyarakat yang hendak memelihara ayam atau mengkonsumsi daging dan telur unggas itu tidak perlu khawatir lagi.

Peneliti asal Cambrige, Laurence Tiley, mengatakan  mencegah penyebaran virus melalui ayam memungkinkan minimalisir dampak ekonomi dan mengurangi resiko masyarakat untuk terinfeksi. "Gen ayam yang tengah dikembangkan, nanti akan disuntikan pada telur," papar Tiley seperti dikutip Dailymail.co.uk, pekan lalu

RNA yang disuntikan ini akan membelah diri dalam sel telur dan menyebar ke seluruh embrio. Ketika ayam mulai diserang sakit atau mati karena flu mereka tidak akan menyebar ke unggas yang lain atau manusia.

Tes Labortorium Khusus Hewan di Weybrigde, Surrey menunjukan hasil positif. Ayam yang disuntikan terinfeksi virus flu burung tidak tertular.

Meski gen baru bersifat, anak ayam yang dibiakkan dari sepasang ayam bergen super tidak dapat mengirimkan flu burung. Gen itu juga akan diwariskan ke generasi masa depan.

Namun, peneliti belum mengetahui efek yang dialami saat ayam bergen super dikonsumsi. "Tidak ada alasan untuk menyatakan bahwa ayam akan aman dengan cara apapun," ujarnya.

Prof Helen Sang, dari Roslin Institute, Edinburgh, mengatakan negara-negara seperti Cina mungkin tertarik menggunakan ayam bergen super untuk melindungi ternak mereka. Menurut dia, Cina adalah pihak yang paling terpukul dengan virus flu burung. "Mau tidak mau, mereka tentu harus mempertimbangkan temuan ini," ujarnya.

Pete Riley dari Freeze GM mengatakan ayam GM tidak terlalu sulit untuk pelihara. Bahkan Pete menjamin ayam GM akan menyesuaikan mutasi virus flu dengan berbagai kondisi geografis negara tertentu.  'Keragaman genetik pada ayam, bukan modifikasi genetik keturunan tunggal adalah penting dalam mengurangi penyebaran infeksi pada hewan ternak."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement