Sabtu 01 May 2010 07:49 WIB

Masyarakat Jangan Khawatirkan Radiasi Benda Langit

JAKARTA--Masyarakat yang berada di sekitar lokasi jatuhnya benda langit di daerah Durensawit, Jakarta Timur, diminta untuk tidak mengkhawatirkan adanya radiasi yang berbahaya dari batu dari luar angkasa tersebut. "Benda langit alami yang jatuh itu adalah batu yang tidak mengandung radiasi," kata peneliti Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), Abdul Rahman, di Jakarta, Jumat.

Rahman memaparkan, benda yang jatuh dari langit dapat terbagi menjadi dua macam, yaitu benda langit alami dan benda langit buatan. Ia menjelaskan, yang dimaksud dengan benda langit buatan misalnya adalah satelit yang dibuat oleh manusia yang bila jatuh ke bumi kerap disebut sebagai "sampah angkasa".

Menurut dia, benda langit buatan diperkirakan lebih berbahaya karena lebih mungkin mengandung radiasi. Sementara faktor yang membahayakan dari benda langit alami yang jatuh hanya pada saat tumbukan terjadi.

Sedangkan benda langit yang jatuh di daerah Duren Sawit tersebut, lanjutnya, merupakan benda langit alami yaitu seperti batu meteorit. Sebelumnya, sebuah bunyi ledakan keras mengejutkan masyarakat di sekitar Jalan Delima 6 RT 01/05 Malakasari, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (29/4).

Bunyi keras yang terdengar pada sekitar pukul 16.00 WIB juga disertai dengan hancurnya tiga rumah di jalan tersebut. Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Selain peneliti dari Lapan, petugas dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri juga telah datang ke tempat kejadian untuk menyelidiki akibat dari kejadian tersebut.

sumber : ant
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement