Selasa 05 Sep 2023 11:56 WIB

Kesyirikan Orang Jahiliyah yang Mengagung-agungkan Bintang

Mereka meyakini bintang-bintang itulah yang menyuburkan tanaman dan pertanian.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Foto selebaran yang tersedia 13 Juni 2022 oleh Badan Antariksa Eropa menunjukkan kesan artis dari satelit Gaia ESA yang mengamati Bima Sakti. Gambar latar belakang langit dikumpulkan dari data lebih dari 1,8 miliar bintang. Ini menunjukkan kecerahan total dan warna bintang yang diamati oleh Gaia yang dirilis sebagai bagian dari Rilis Data Awal 3 (Gaia EDR3) Gaia.
Foto: EPA-EFE/HANDOUT
Foto selebaran yang tersedia 13 Juni 2022 oleh Badan Antariksa Eropa menunjukkan kesan artis dari satelit Gaia ESA yang mengamati Bima Sakti. Gambar latar belakang langit dikumpulkan dari data lebih dari 1,8 miliar bintang. Ini menunjukkan kecerahan total dan warna bintang yang diamati oleh Gaia yang dirilis sebagai bagian dari Rilis Data Awal 3 (Gaia EDR3) Gaia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak dulu orang-orang jahiliyah ada yang meyakini bahwa bintang-bintang atau benda langit itu bisa mendatangkan hujan. Hingga mereka pun mengagung-agungkan bintang tersebut, menamainya misalnya dengan nama dewa hujan dan lainnya, membuat patungnya, bahkan karena itu mereka pun lantas menyembahnya.

Mereka meyakini bintang-bintang itulah yang menyuburkan tanaman dan pertanian mereka, mereka percaya karena bintang-bintang itulah sehingga tidak terjadi kemarau dan sebagainya. Sejatinya itu merupakan kesyirikan atau perbuatan menyekutukan Allah Subahanahu wa Ta'ala.

Baca Juga

Hanya karena izin dan kuasa Allah, maka hujan turun dari langit. Dan hanya karena izin dan kuasa Allah, pertanian yang tersiram air hujan menjadi tumbuh subur.

Sebagaimana dijelaskan dalam kitab at Targib wat Tarhib menuliskan sebuah hadits nabi Muhammad ﷺ:

عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِّىِ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِثْرِسَمَاءٍ -  اَىْ مَطَرٍ -  مِنَ اللَّيْلِ هَلْ تَدْرُوْنَ مَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوْا: اَللَّهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ: قَالَ قَالَ أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِىْ مُؤْمِنٌ بِىْ وَكَافِرٌ. فَاَمَّامَنْ قَالَ مُطِرْنَابِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى كَافِرٌ بِالْكَوَاكِبِ وَاَمَّامَنْ قَالَ مُطِرْنَابِنَوْءِكَذَاوَكَذَافَهُوَكَافِرٌبِىْ مُؤْمِنٌ بِالْكَوَاكِبِ.

Dari Zaid bin Kholid Al Juhany radiyallahu anhu, sesungguhnya nabi Muhammad ﷺ bersabda pada subuh sesudahnya terjadinya hujan di waktu malam: Tahukah kalian semua apa yang difirmankan Tuhanmu? Sahabat menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Nabi bersabda: Allah berfirman, pagi ini di antara hamba-hambaKu ada yang tetap iman padaKu tapi ada pula yang kafir. Maka orang yang berkata, kita diberi hujan karena anugerah dan rahmat Allah, maka orang yang punya keyakinan itu adalah orang-orang yang beriman kepadaKu dan kafir pada bintang-bintang (orang beriman menolak mempercayai terjadinya hujan itu karena bintang). Dan adapun orang yang berucap, kita telah diberi hujan karena bintang ini dan itu, maka orang itu telah kafir kepada Allah dan meyakini pada bintang-bintang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement