REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Meski pelaksanaan Sensus Penduduk Tahun 2010 telah berakhir resmi pada 31 Mei 2010, Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menyatakan akan memperpanjang masa sensus penduduk selama dua pekan. Mulai 1 – 15 Juni 2010, BPS akan melakukan penyempurnaan data dan menemui warga yang belum sempat disensus selama bulan Mei. Sebab dari total jumlah blok sensus sebanyak 31.748 blok sensus, hanya 30.365 blok sensus atau 95,65 persen yang sudah lengkap data.
“Ternyata di lapangan para petugas sensus banyak mendapatkan tantangan dan masalah dalam melakukan sensus ke rumah-rumah warga,” kata Kepala BPS DKI, Agus Suherman, Selasa (1/6).Sedangkan hasil sensus penduduk sementara, BPS memprediksikan penduduk DKI Jakarta mencapai 9,5 juta jiwa.
Agus merinci, blok sensus yang warganya belum terdata tersebut tersebar di lima wilayah DKI Jakarta. Wilayah yang paling banyak blok sensus yang belum terdata ada di Jakarta Pusat, dari total 4.100 blok sensus, yang baru terdata sebanyak 3.724 blok sensus, sisanya 376 blok sensus belum terdata. Disusul wilayah Jakarta Utara, dari total 5.436 blok sensus, yang terdata baru 5.109 blok sensus, sisanya 327 blok sensus belum terdata. Di Jakarta Barat, dari total 7.852 blok sensus, baru terdata sebanyak 7.624 blok sensus dan 228 blok sensus belum terdata. Lalu di Jakarta Selatan, dari total 6.233 blok sensus, di antaranya 5.992 blok sensus sudah terdata dan 241 blok sensus belum terdata. Dan di Jakarta Timur, dari total 8.054 blok sensus, di antaranya 7.843 blok sensus sudah terdata dan 211 blok sensus belum terdata. Sedangkan Kepulauan Seribu seluruh blok sensus, yaitu sebanyak 73 blok sensus sudah terdata semuanya.
“Karena itu, BPS DKI mengambil inisiatif untuk memperpanjang masa sensus penduduk untuk melengkapi data yang warga yang sudah tersensus tapi datanya tidak lengkap atau mendata warga yang belum terdata sama sekali,” ujarnya.