REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Para wanita penumpang kereta rel listrik (KRL) meminta penambahan gerbong khusus kereta wanita dari dua gerbong yang beroperasi menjadi empat gerbong. Mereka menyambut baik pengadaan gerbong khusus yang berada di depan dan belakang rangkaian KRL AC Ekonomi dan KRL Ekspress jurusan Jabodetabek itu.
Seorang penumpang KRL AC Ekonomi tujuan Jakarta, Marchelina (23 tahun) mengatakan, dua gerbong dinilai kurang untuk penumpang wanita yang berangkat dari Stasiun Bekasi atau Kranji. "Dua gerbong belum cukup sebab penumpang wanita lumayan banyak lho" ujar karyawan sebuah maskapai penerbangan ini, Jumat (20/8).
Marchelina mengaku merasa nyaman dengan adanya gerbong khusus wanita itu. Meskipun, lanjutnya, kewaspadaan terhadap pencurian harus tetap diutamakan.
Penumpang lain, Simamora (47) mengatakan hal serupa. Menurutnya berada di gerbong khusus wanita bisa lebih leluasa. ''Laki-laki suka iseng, kalau gerbong ini kan isinya wanita semua, untuk ibu yang menyusui pun bisa lebih aman," ujarnya.
Simamora mengaku beberapa kali melihat pelecehan terhadap kaum wanita terutama pada saat kereta disesaki penumpang. Sebab, kata dia, saat itu lelaki memiliki kesempatan untuk menempelkan badannya ke tubuh wanita.
Kepala Stasiun Bekasi, Eman Sulaeman mengatakan, akan segera menyampaikan permintaan penambahan gerbong khusus wanita itu ke PT Kereta Api Komuter Jabodetabek (KCC).
Menurut Eman, jika dilihat perbandingan jumlah penumpang wanita dan laki-laki, semestinya empat gerbong khusus wanita pada setiap pemberangkatan.
Menurut hitungan Stasiun Bekasi jumlah penumpang wanita mencapai enam ribu atau sekitar 40 persen dari total penumpang KRL 15 ribu per hari.
Sementara jumlah pemberangkatan untuk kereta AC Ekonomi sebanyak 52 kali dalam sehari, dan kereta ekspress sebanyak 19 kali. "Untuk layanan gerbong khusus wanita pada hari pertama ini belum optimal" ujar Eman saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat.
Belum semua kereta, lanjut Eman, dilengkapi dengan stiker penanda khusus. Pemasangan stiker pun masih di bagian luar kereta saja sementara di bagian dalam gerbong belum ada.
Pemasangan stiker penanda khusus itu akan dilakukan lagi pada Jumat (20/8) malam saat kereta berhenti di Dipo KRL Stasiun Bekasi. "Masih ada beberapa penumpang lelaki yang masuk ke gerbong wanita, namun petugas langsung meminta mereka untuk pindah," jelas Eman.
Selain itu, petugas keamanan gerbong yang bertugas pun masih dijaga kaum lelaki. Alasannya pihak Stasiun Bekasi masih menunggu petugas keamanan wanita dari KCC.