REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN--Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mendadak mendatangi Posko Utama Bencana Merapi di Pakem, Yogyakarta, Rabu malam, dan melakukan rapat terbatas dengan Bupati Sleman Sri Purnomo dan Danrem Pamungkas, Kol Kav Sumedy.
Kunjungan mendadak Sultan, patut diduga terkait dengan rencana perluasan daerah aman. Tentang wacana perluasan daerah aman, Sultan mengakui bahwa Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, sempat mengatakan bahwa radius aman bencana Merapi akan diperluas untuk areal 15 km dari puncak Merapi. ''Tapi itu baru sebatas usulan dan dia akan koordinasi (dibicarakan) dengan Jakarta (Kementrian ESDM),'' kata Sultan HB X.
Dihubungi setelah rapat itu, Sultan mengatakan: ''Disini Pakem (sekitar 15 km dari puncak Merapi) masih aman. Di Umbulharjo juga 14 km (dari puncak Merapi), juga masih aman.''
Sampai saat ini, kata Sultan, belum ada pemindahan (pengungsi), sehubungan berkaitan dengan statemen dengan Surono itu.
''Enggak enggak ada yang pindah kok,'' kata Sultan singkat dan langsung menuju mobilnya. Menurut rencana, malam ini Sultan akan bertemu dengan Surono di kantor BPPTK di Yogyakarta untuk meng-update kondisi Merapi terakhir.
Sebelumnya, kepada wartawan sekitar pukul 17.30, Surono mengeluarkan statemen bahwa melihat kondisi Merapi yang terus-terusan meradang, maka zona aman Merapi diperluas menjadi 15 km.
Bila ini yang terjadi, berarti Pemkab Sleman harnus memindahkan para pengungsi lebih menjauh lag, mengingat rata-rata barak-barak pengungsian ini masih berada di zona 15 km dari puncak Merapi
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook