REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Penumpang kereta rel listrik jurusan Jakarta-Bogor boleh mengeluh karena jadwal perjalanan mereka terganggu akibat rusaknya sejumlah KRL kelas ekonomi. Namun PT KAI justru meraup untung dari kerusakan KRL tersebut.
Keuntungan itu didapat dari banyak penumpang yang beralih untuk naik KRL kelas AC dan Ekspres. Ketimbang menunggu KRL kelas ekonomi yang selalu penuh dan berjejal-jejalan.
“Peningkatan penjualan tiket pada kelas AC dan Ekspres sebanyak 10 persen, kata Kepala Stasiun Depok, Nasrudin, pada Republika, Rabu (15/12) siang. Ia menyontohkan, biasanya penjualan tiket sebanyak Rp 63 juta namun meningkat menjadi Rp 73 juta.
Ia menuturkan, peningkatan penjualan tiket KRL untuk kelas AC dan Ekspres akan terus terjadi selama perbaikan KRL di Dipo Depok dan Dipo Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Perbaikan KRL, lanjutnya, diperkirakan akan selesai pada 17 Desember 2010 mendatang.
Jadwal keberangkatan yang dibatalkan pun bertambah menjadi 52 jadwal keberangkatan sejak Selasa (14/12) lalu dari sebelumnya hanya 40 jadwal keberangkatan. Ia menambahkan, jadwal keberangkatan yang dibatalkan itu sebagian besar jurusan Bogor-Tanah Abang yang merupakan kelas Ekonomi.
Ia mengatakan kerusakan sejumlah kereta tersebut disebabkan rusaknya mesin dan sarana kereta api. Menurutnya, kerusakan kereta terjadi karena kondisi kereta yang sudah tua dan tidak laik jalan.
Pihak Stasiun Depok Baru, tambahnya, telah memberitahukan dan menginformasikan kepada para penumpang dengan pengeras suara. Selain itu, kertas pengumuman perbaikan kereta hingga 17 Desember 2010 juga telah ditempel di berbagai sudut stasiun.