YOGYAKARTA--Pemkab Bantul dalam waktu dekat akan membangun sentra perikanan atau minapolitan di tiga lokasi strategis di kabupaten tersebut. Ketiga lokasi itu berada di kecamatan Sedayu, Piyungan, dan Kretek.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Sugeng Sudaruno mengatakan, pihaknya telah menyiapkan anggaran awal sebesar Rp 1,5 miliar untuk pembangunan sentra perikanan tersebut.
"Jadi akan ada fasilitas budidaya ikan tawar, pengolahan, hingga pemasarannya secara terpadu," ujar Sugeng, Rabu (7/4).
Menurut Sugeng, pihaknya tengah mempersiapkan studi kelayakan untuk pembangunan sentra perikanan air tawar tersebut. Pasalnya, kata dia, Hasil ikan tangkap setiap bulan oleh para nelayan di kabupaten Bantul sebanyak rata-rata 200 ton. Sedangkan hasil ikan budi daya dari berbagai jenis sebanyak 800 hingga 1000 ton per bulan.
Melalui pembangunan sentra perikanan tersebut diharapkan produktivitas ikan di Kabupaten Bantul akan meningkat. Seiring dengan hal itu maka tingkat konsumsi ikan masyarakat di Bantul dan DI Yogyakarta juga semakin tinggi.
Sementara itu, Minapolitan menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad pada rapat kerja kementrian kelautan di Yogyakarta, merupakan sentra perikanan yang terintegritas dengan fasilitas lainnya. Instansi yang dilibatkan dalam pembangunan Minapolitan adalah Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pendidikan.
Fadel mengaku, ada empat syarat untuk pembangunan Minapolitan, yaitu harus terintegrasi, efisien, berkualitas, dan percepatan (akselerasi) tingkat perekonomian di bidang perikanan. Dalam penerapannya, Minapolitan harus berdasarkan demokrasi ekonomi perikanan, intervensi dari pemerintah (limited government intervention), penguatan peran daerah, serta adil dalam mengangkat perekonomian produsen ikan dan nelayan.
''Program kita bukan memaksa orang untuk mengonsumsi daging, tetapi memaksa orang mengonsumsi ikan, harga daging mahal sedangkan ikan lebih murah,'' kata Fadel.
DI Yogyakarta masih kekurangan ikan untuk dikonsumsi masyarakat. Setiap hari dibutuhkan sebanyak 14 ton ikan (ikan tawar maupun ikan laut). Pasokan lokal hanya 40 persennya. Dalam satu tahun hanya mampu memproduksi 65 ribu ton ikan. Sisanya dipasok dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Pada 2010 ini kami menargetkan 115 ribu ton ikan, 95 ribu ton di antaranya ikan budi daya, selebihnya ikan tangkap,” kata T Sugiharto, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta.