INDRAMAYU--Ancaman kekeringan membayangi musim tanam gadu 2010. Karenanya, para petani di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon diimbau untuk mempercepat pelaksanaan masa tanam.
''Kami sudah mengimbau kepada para petani melalui KCD (kantor cabag dinas) di setiap kecamatan,’’ ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Indramayu, Takmid.
Takmid menjelaskan, percepatan masa tanam dilakukan dengan menerapkan sistem culik. Maksudnya, saat tanaman padi menjelang panen, maka diambil terlebih dulu seperempat bagian untuk digunakan persemaian. Dengan demikian, ketika masa panen berakhir, persemaian tersebut bisa langsung ditanam.
Selain itu, petani diimbau untuk menggunakan varietas tanaman padi berumur pendek. Dalam kondisi normal, varietas tanaman padi yang biasanya ditanam petani membutuhkan waktu 120 hari untuk dipanen. Namun dengan varietas umur pendek, hanya membutuhkan waktu sekitar 100 hari.
Dengan varietas umur pendek, kata Takmid, tanaman padi bisa terhindar dari kekeringan. Pasalnya, saat musim kemarau terjadi, tanaman padi sudah tidak membutuhkan banyak air.™Namun, varietas umur pendek yang digunakan harus bersertifikat supaya tahan hama, tutur Takmid.
Tak hanya itu, petani pun sebaiknya membuat kantung-kantung air di sekitar areal sawah. Hal tersebut dimaksudkan untuk menampung air hujan yang saat ini masih turun.
Salah seorang petani di Desa/Kecamatan Sliyeg, Kaswen (50), mengungkapkan, sudah mendapat sosialisasi mengenai percepatan musim tanam gadu. Namun, dia mengaku tidak terbiasa melakukan hal tersebut. Apalagi, saat ini dirinya masih terfokus mengurus panen tanaman padinya. '' Biasanya setelah panen istirahat dulu beberapa minggu,'' tutur Kaswen.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Sliyeg, Sutatang, menerangkan, para petani di daerahnya memang tidak terbiasa mempercepat masa tanam. Hal itu dikarenakan kurangnya tenaga buruh tani yang kini masih terkonsentrasi untuk masa panen.
Sutatang menyebutkan, luas areal tanaman padi didaerahnya mencapai 4.950 hektare. Dari jumlah tersebut, areal yang sedang panen sudah mencapai sekitar 80 persen. ''Musim tanam kemungkinan baru akan dimulai Mei mendatang,'' tegas Sutatang.
Sementara itu, imbauan percepatan masa tanam juga diberikan kepada para petani di Kabupaten Cirebon. Pasalnya, Kabupaten Cirebon termasuk daerah hilir yang selalu mengalami kekeringan ketika musim kemarau.