Jumat 28 May 2010 04:29 WIB

37 Ribu Sarjana Menganggur di Sulsel

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--Sekitar 37 ribu orang atau 11,78 persen angka pengangguran sarjana diploma dan strata satu dari jumlah pengangguran di Sulawesi Selatan sebanyak 300 ribu orang lebih."Tingginya angka pengangguran tingkat sarjana ini sesuai data Dinas Pendidikan Sulsel, karena sebagian besar berorientasi menjadi pegawai negeri sipil (PNS)," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel Nico Biringkanae di Makassar, Kamis.

Dia mengatakan, mengutip data Dinas Pendidikan Sulsel diketahui sekitar 83 persen sarjana di daerah ini ingin menjadi PNS, sedang sisanya yakni hanya 17 persen yang ingin menjadi wirausahawan. Berkaitan dengan hal tersebut, ia mengatakan, pemerintah melalui Dinas Koperasi dan UKM Sulsel memberikan pelatihan kewirausahaan kepada para sarjana untuk mengubah paradigma orientasi pekerjaan. "Hal itu penting, karena keterbatasan lapangan kerja baik yang disiapkan pemerintah maupun pihak swasta setiap tahun. Jadi, para sarjana harus dimotivasi untuk menciptakan lapangan kerja sendiri," katanya.

Dia mengatakan, pada kesempatan tersebut pihaknya mendapat jatah untuk melatih 30 sarjana agar dapat menjadi wirausahawan. Kemudian membantu untuk mendapatkan sumber pendanaan untuk modal awal. Selain itu, lanjutnya, pihaknya turut mensosialisasikan ke perguruan tinggi tentang pentingnya menciptakan lapangan kerja sendiri daripada menunggu menjadi pekerja atau PNS yang daya serapnya sangat kecil dibandingkan angkatan kerja yang ada.

Sementara itu, salah seroang sarjana yang sudah mendapatkan pelatihan dari Dinas Koperasi dan UKM Sulsel Nurhayati mengatakan, selama ini dia hanya berorientasi menjadi pegawai pemerintah, namun setelah mendapatkan pelatihan kewirausahaan, paradigmanya berubah. "Pekerjaan tidak hanya menjadi PNS, tetapi lebih penting bagaimana menciptakan lapangan kerja, kemudian menyerap tenaga kerja untuk membantu menurunkan angka pengangguran di daerah ini," ujarnya.

sumber : ant
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement