REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG--Hujan dan angin kencang masih melanda kawasan Lampung termasuk perairan Selat Sunda. Para penumpang yang berlibur menggunakan kapal feri Bakauheni-Merak, mengkhawatirkan gelombang laut tinggi di Selat Sunda diprediksi mencapai 2 meter.
Dari keterangan yang diperoleh, Sabtu (29/5), penumpang kapal feri yang menghubungkan Pelabuhan Bakauheni (Lampung)–Merak (Banten) dan sebaliknya, mengkhawatirkan gelombang laut yang terus bergejolak, saat liburan panjang akhir pekan ini. Ombak laut tinggi sudah terlihat di tepian pelabuhan Bakauheni dan Merak, sehingga kapal feri berlambung besar ini bergoyang.
Menurut Sudirman, penumpang kapal feri tujuan Bakauheni, ombak besar menghempas sudah dapat dilihat di pinggir pelabuhan tempat kapal feri bersandar. “Apalagi kalau hujan sudah turun disertai angin kencang,” ujarnya.
Banyak penumpang yang saat memasuki kapal dari dermaga pelabuhan, tidak berani berada di luar tepian kapal, karena angin kecang dan ombak yang tinggi. Menurut dia, goyangan kapal terasa sekali saat berada di dalam kapal, dan tubuh seakan mau terjatuh.
Pihak PT ASDP Bakauheni Lampung, ketika dikonfirmasi, menyatakan frekwensi kapal yang berlayar setiap hari berjalan normal seperti hari sebelumnya. Petugas jaga Pelabuhan Bakauheni, menyatakan gelombang laut tidak menentu untuk situasi seperti ini, namun semua pihak tetap waspada kemungkinan yang tidak diinginkan.